Ini Percakapan di Grup WA Soal Penggagalan Pelantikan Jokowi

Jakarta, law-justice.co - Polisi berhasil mengungkap soal rencana upaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober lalu, melalui sebuah grup WhatsApp `Fisabilillah`.

Lalu, apa saja isi percakapan di grup tersebut?

Baca juga : 5 Cara Keluar dari Grup WA Tanpa Diketahui Anggota Lain

"Jadi ini di brainwashing (dicuci otak) dalam grup ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono seperti melansir detik.com.

Grup tersebut diinisiasi oleh salah satu tersangka Samsul Huda (SH). Di dalam grup tersebut, para tersangka dan member lainnya saling berkomunikasi soal perencanaan penggagalan pelantikan.

Baca juga : Ada Nama Kontak `Tuhan Yesus` di Grup WhatsApp Duren Tiga (3)

Selain itu, para tersangka juga saling sharing link berita-berita di media melalui grup WA tersebut.

Grup tersebut beranggotakan 123 member dengan 5 orang admin. Para member menyebar informasi hingga merencanakan penggagalan pelantikan lewat grup WA itu.

Baca juga : Ada Nama Kontak `Tuhan Yesus` di Grup WhatsApp Duren Tiga (2)

Salah satu informasi yang kerap disampaikan yakni tentang banyaknya tenaga kerja asal China dan polisi China di Indonesia. Para anggota yang ada di grup itu percaya dengan informasi tersebut.

"Dengan adanya grup ini ada tersangka FAB ini kenapa dia ikut bergabung, itu dia meyakini Indonesia komunis makin berkembang, indikatornya ada unras polisi China yang diperbantukan untuk pengamanan unras yang disenjatai lengkap, padahal nggak ada," kata Argo.

"Juga ada tenaga asing China masuk ke Indonesia dan China kuasai pemerintahan," sambungnya.

Diketahui, polisi menangkap 6 orang terkait upaya menggagalkan pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma`ruf Amin.

Upaya menggagalkan pelantikan presiden ini dibahas secara khusus oleh para tersangka dalam sebuah grup WhatsApp.

Mereka berencana akan menggagalkan pelantikan presiden dengan cara menyiapkan ketapel dan pelurunya.

Peluru ketapel itu menjadi `bom karet` yang akan dilemparkan ke polisi saat demo.

Kelompok ini juga merencanakan kekacauan pada saat pelantikan di DPR dengan melepaskan monyet-monyet.

Ada 8 ekor monyet yang sudah dibeli oleh para tersangka untuk kegiatan tersebut.

Pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma`ruf Amin yang digelar di Gedung DPR pada Minggu 20 Oktober lalu berlangsung tertib dan lancar.

Tidak ada hambatan yang signifikan saat pelantikan berlangsung.