Siapa Raja Penguasa Bisnis E-Commerce di Indonesia?

Jakarta, law-justice.co - Bank Indonesia (BI) mulai mendata transaksi keuangan di lima market place online. Meski hanya lima, aktivitas mereka sudah mencerminkan transaksi perdagangan online atau e-commerce di Indonesia. Kelima market place tersebut adalah Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan Blibli.

Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, kepada Kontan, menjelaskan, pencatatan data di lima e-commerce tersebut sudah mewakili perkembangan industri perdagangan online. Pasalnya, kelima market place itu merupakan penguasa pasar e-commerce di tanah air.

iPrice Group mencatat ada 49 e-commerce yang aktif menjalankan transaksi jual-beli di Indonesia. iPrice Group adalah situs meta-search yang beroperasi di Indonesia dan empat negara lain di Asia Tenggara serta Hong Kong.

iPrice mencatat jumlah trafik bulanan di seluruh e-commerce di Indonesia pada kuartal II 2019 sebanyak 481,59 juta. Dari jumlah itu, lima e-commerce mencatatkan 409,54 juta kunjungan atau 84,83% dari seluruh trafik. Tokopedia menjadi juara dengan 140 juta trafik. Pada kuartal III-2019, dominasi lima e-commerce masih tetap. Tokopedia menguasai 25% pengunjung desktop atau setara dengan 65,95 juta pengunjung.

Shopee mengekor di posisi kedua dengan penguasaan pasar 21% dengan rata-rata kunjungan 55,96 juta pengunjung, diikuti Bukalapak 42,87 juta pengunjung, Lazada 27,99 juta pengunjung, Blibli dengan 21,39 juta trafik.

Salah satu pendorong dominasi lima e-commerce lantaran mereka memiliki pendanaan yang cukup. Rata-rata mereka mendapatkan dana segar dari investor China. Shopee meraih pendanaan dari Tencent, Tokopedia dan Lazada mendapat suntikan dari Alibaba.

Selain itu, masing-masing e-commerce memiliki banyak penjual aktif. Christin Djuarto, Director Shopee Indonesia, menyebut lebih dari 2,5 juta orang penjual aktif di Shopee. Semakin banyak penjual semakin besar pula nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) di situs jual beli tersebut.

"GMV Kami di kuartal II mencapai US$ 3,8 miliar tetapi itu untuk regional, kami hampir tidak pernah mengeluarkan data khusus Indonesia. Tetapi active seller di Indonesia lebih dari 2,5 juta orang," jelas Christin, kemarin.

Co Founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, bahkan menargetkan GMV tahun ini bisa mencapai Rp 222 triliun. Jumlah itu naik 204,1% dibandingkan tahun lalu senilai Rp 73 triliun. Peningkatan GMV juga karena semakin banyak mitra yang berjualan di Tokopedia. Pada Juli 2019, Tokopedia memiliki lebih dari 200.000 mitra aktif.

Chief of Strategy Officer Bukalapak, Teddy Oetomo, juga menilai, penambahan mitra jadi kunci sustainable e-commerce. Bukalapak memiliki 2 juta mitra.