Ditolak di Jogja, Ustaz Abdul Somad: Saya Tak Kejar Setoran

Jakarta, law-justice.co - Publik gempar belakangan ini karena mendengar kabar penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk memberikan kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sejumlah pihak menyayangkan sikap pihak kampus yang dirasa anti reformasi. UAS pun akhirnya buka suara dalam wawancara eksklusif yang diunggah kanal YouTube TalkShow tvOne, Senin (14/10/2019).

Baca juga : Kasus DBD Meningkat, Seluruh Elemen Terkait Perlu Cari Solusi

Melansir dari Suara.com, Selasa (15/10/2019), terkait penolakan itu, UAS memilih bersikap santai. Ia mengaku tak seperti artis yang kejar setoran.

"Pertama bahwa saya menyampaikan tausiyah itu kan bukan seperti artis yang kejar target. Jadi saya diundang yang saya datang," ujar UAS.

Baca juga : PKS: `Dissenting Opinion` MK, Momentum Perbaiki Kualitas Pemilu

Pun saat acara itu batal, ia memilih untuk mengisi ceramah ke tempat lain yang sudah lama menantikannya.

"Kalau kebetulan misalnya dibatalkan, ya ke tempat lain yang selalu saat telpon saya katakan `Nanti ya kalau ini batal`," imbuhnya.

Baca juga : Skandal Emisi Bahan Bakar Jepang Kelabui Konsumen Siapa Korban?

UAS menambahkan, adanya alat komunikasi dan multimedia seperti televisi (TV) menjadikan tempat ceramah tidak terlalu penting.

Senada dengan hal itu, dengan ceramahnya di Universitas Islam Indonesia (UII) bisa juga disimak oleh mahasiswa kampus lain.

"Karena ketika saya akhirnya tausyiah di UII Yogyakarta, toh nanti kawan-kawan di UGM juga akan menonton," kata UAS.

Sebelumnya diketahui, UGM membatalkan kuliah Umum UAS bertajuk "Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Pondasi Kemajuan Indonesia.

Kepala Humas dan Protokol UGM Iva Ariani membenarkan pelarangan pengunaan masjid UGM untuk UAS.

"Berkaitan acara yang rencananya diselenggarakan tanggal 12 Oktober 2019, maka pimpinan universitas meminta agar acara tersebut dibatalkan," ujar Iva, Rabu (9/10/2019).

Menurut Iva, pelarangan tersebut dilakukan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan nonakademik dengan jati diri UGM. Kegiatan yang menampilkan UAS sebagai pembicara dimungkinkan tidak selaras dengan jati diri UGM.

"Iya tidak sesuai keterkaitan acara dan pembicaranya," ujarnya.

Rektorat, lanjut Iva, sudah memproses surat pelarangan kegiatan kepada takmir Masjid UGM. Dengan demikian, UAS dipastikan tidak akan bisa memberikan kuliah di Masjid UGM bertema Integrasi Islam dengan IPTEK: Pondasi Kemajuan Bangsa, Sabtu 12 Oktober 2019.

Kendati begitu, UAS yang mendapat penolakan dari UGM kemudian didapuk menjadi pembicara seminar di UII. Selain itu, ia juga mengisi pengajian di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Masjid Jogokaryan, Yogyakarta pada Minggu (13/10/2019).