Video Donald Trump Bantai Pengkritiknya di Putar di Florida

law-justice.co - Sebuah video rekayasa yang memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantai sejumlah pengkritiknya diputar di sebuah kampanye untuk pendukungnya di resor milik Trump di Miami, Florida.

New York Times yang mengklaim mendapatkan video yang diambil oleh beberapa peserta acara dengan ponsel mereka, melaporkan kejadian itu dengan memberikan deskripsi video, tetapi tidak menyertakan video itu sendiri. Menurut deskripsi tersebut, video itu berjudul `Trumpsman` yang diunggah di YouTube oleh saluran TheGeekzTeam pada 2018.

Video itu adalah “adegan Gereja” yang terkenal dari film tahun 2015, ‘Kingsman’ yang diedit secara kasar, di mana agen rahasia Colin Galahad membantai jemaat dalam sebuah gereja di bawah pengaruh kontrol pikiran. Wajah aktor dalam adegan tersebut ditempelkan dengan wajah Trump, para pengkritiknya, dan logonya berbagai media AS dan organisasi lain.

Sesuai dengan film aslinya, `Trump` secara brutal menembak dan membunuh orang-orang seperti Hillary Clinton, Anggota Perlemen Maxine Waters, Senator Bernie Sanders, mantan direktur FBI James B. Comey, almarhum Senator Arizona John McCain dan mantan Presiden AS Barack Obama, di antara banyak lainnya.

Korban lainnya menyandang logo CNNNBCPoliticoThe Washington PostVice News dan bahkan Black Lives Matter. Rekaman itu berakhir dengan Trump berdiri di altar merenungkan mereka yang mati. Seluruh aksi berlangsung di ‘Gereja Berita Palsu’ (Church of Fake News).

Ketika dihubungi oleh Times, para pejabat kampanye tampak bingung. Juru bicara Trump, Sarah Sanders, yang menghadiri konferensi itu, mengatakan dia tidak melihat video itu, tetapi menambahkan bahwa dia "tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap siapa pun."

Juru Bicara Kampanye Trump,Tim Murtaugha mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang video tersebut.

"Video itu tidak diproduksi oleh kampanye, dan kami tidak memaafkan kekerasan," katanya sebagaimana dilansir Sputnik.

Menurut Times, rekaman tersebut memiliki kemiripan dengan klip yang di-tweet Trump pada 2017, di mana ia digambarkan sebagai pegulat yang mengalahkan logo CNN. Para kritikus mengecam tweet itu, menyebutnya sebagai dukungan kekerasan terhadap jurnalis sementara pendukung Trump memujinya, yang semuanya membantu tweet tersebut menjadi viral.

Tags: Donald Trump |