Hells Angels, Antara Perang dan Geng Motor

law-justice.co - Inilah salah satu geng motor terbesar di negeri Paman Sam atau bahkan di dunia, The Hells Angels Motorcycle Club (HAMC) atau yang lebih dikenal dengan nama Hells Angels. Geng motor yang kebanyakan anggotanya mengendarai motor Harley Davidson ini lahir di Fontana, California pada tahun 1948.

Keberadaan gerombolan pengendara motor besar ini dipelopori oleh keluarga Bishop, imigran perang di Amerika, yang juga diikuti bergabungnya para mantan anggota dari klub sepeda motor yang berbeda, seperti Pissed Off Bastards dari Bloomington. Seperti namanya yang terinspirasi dari penamaan khas skuadron Amerika di perang dunia I dan II, gank ini juga menggunakan logo "kepala maut" yang mengambil ide dari lencana skuadron tempur ke-85 dan skuadron menengah 552 Bomber Amerika Serikat.

Berdirinya klub motor besar ini pun juga sempat menjadi simpang siur. Karena ada yang berpendapat bahwa Hells Angels pertama kali berdiri di San Francisco tahun 1953 oleh Rocky Graves, anggota dari San Bernardino. Tapi yang jelas, kini mereka sedikitnya memiliki lebih dari 90-an cabang di 27 negara bagian di Amerika Serikat termasuk keanggotaan lingkungan Internasional di lebih dari 30 negara.

Tak bisa dimungkiri, keberadaan Hells Angels juga tenar karena kerap terlibat dengan urusan hukum seperti transportasi, narkoba, pencurian, pemerasan, pencucian uang, penyerangan bahkan pembunuhan, termasuk perselisihan dengan geng motor lain. Untuk menjadi anggota gang ini tidaklah mudah. Calon-calon anggota harus melewati proses panjang yang melehakan. Mereka haruslah terlebih dahulu bersosialisasi atau bergaul dengan para anggota resmi sebelum bisa mendaftarkan diri.

Bagi punggawa-punggawa Hell`s Angels, angka 13 dan 81 mempunyai posisi istimewa. Angka 13 adalam alphabet adalah huruf `M` yang menyimbolkan Motorcycle. Sedangkan angka 81 menyimbolkan alphabet "H" (8) yang diartikan Hell`s dan "A" (1) yang diartikan Angels. Geng motor yang menurut cataatn FBI lebih menakutkan dari gank-gank lain yang bertebaran di jalan ini juga pernah menjadi penjaga keamanan pada konser musik The Rolling Stones pada tahun 1969. Dan memang akhirnya konser tersebut berjalan aman tekendali tanpa gangguan yang berarti (Male)