WWF Indonesia: Kebakaran Lahan Gara-Gara Cukong Lahan

Jakarta, law-justice.co - LSM Pemerhati Lingkungan WWF Indonesia memprediksi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan dikarenakan para cukong lahan.

Direktur Policy dan Advocacy WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan Cukong-cukong lahan tersebut, kata dia, membiayai warga untuk membuka lahan dengan cara dibakar.

Baca juga : Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Polisi Selidiki

"Saya sih melihatnya, banyak yang sifatnya jadi cukong modelnya. Bisa juga konteksnya perusahaan. Saya lihat, polanya sekarang cukong itu yang membiayai oknum-oknum masyarakat untuk melakukan pembukaan lahan-lahan itu," ujar Aditya saat media briefing WWF Indonesia bertajuk "Indonesia Darurat Karhutla dan Upaya Penyelematan Hutan yang Tersisa" di kawasan TB Simatupang, Jakara Selatan seperti melansir Kompas.com.

Menurut dia, modal untuk membuka sebuah lahan kebun sawit cukup besar, yakni mencapai Rp 40 juta hingga Rp 60 juta.

Baca juga : Luhut ke Prabowo : Jangan Bawa Orang `Toxic` ke dalam Pemerintahan

Oleh karena itu, tidak mungkin jika pembakaran lahan di kawasan Sumatera dan Kalimantan dilakukan oleh masyarakat atau petani biasa.

"Bisa membuka 50-60 hektare, itu pasti ada yang ikut membiayai, memodali," kata dia.

Baca juga : Kadin Minta Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Berjalan Smooth

Aditya mengatakan, dalam 7 hari terakhir, berdasarkan pantauan melalui aplikasi eye in the forest, titik api atau hotspot terjadi di banyak tempat di kawasan Sumatera.

Hotpsot tersebut muncul di area hutan produksi yang statusnya konsesi maupun di luar konsesi.

Paling banyak, hotspot tersebut terdapat di area penggunaan lain (APL) atau kawasan bukan hutan dan wilayah-wilayah areal konservasi, salah satunya di wilayah Londerang.