Hamas Serang Israel dengan Roket, Mesir `Menyerah` Jadi Mediator

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Mesir mengancam akan menghentikan upaya mediasi antara gerakan Palestina Hamas dan Israel jika keduanya terus sibuk berperang.

"Mesir telah memperingatkan gerakan Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza bahwa mereka akan menghentikan upaya mediasi yang bertujuan mengurangi ketegangan antara Hamas dan Israel jika gerakan itu gagal menghentikan serangan roket," tulis laporan Al Arabiya dan dikutip oleh Sindonews.com dari pernyataan pejabat Mesir, Rabu (28/8/2019).

Baca juga : Pemerintahan Prabowo Dihantui Impor Migas dan Subsidi Energi

Menurut laporan itu, Kairo marah setelah mengetahui serangan roket terhadap Israel sementara delegasi Hamas tengah berkunjung di Kairo.

Mesir juga memperingatkan Hamas terhadap perang proksi yang mendukung Hizbullah dan Iran.

Baca juga : Indonesia Kalah dari Uzbekistan 0-2, Pertandingan Penuh Drama

Media tersebut mengatakan bahwa Kairo telah menuntut agar gencatan senjata dilaksanakan dengan baik oleh Hamas maupun Israel.

Pekan lalu, pasukan Israel melaporkan beberapa serangan udara diluncurkan dari Jalur Gaza ke wilayah selatan Israel dan mengatakan mereka telah menyerang balik Hamas.

Baca juga : Gol Bunuh Diri Arhan, Indonesia Tertinggal 0-2

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga memerintahkan pengurangan setengah pasokan bahan bakar ke Gaza yang sudah hidup dengan listrik yang dijatah.

Selama beberapa dekade, Palestina telah meminta pengakuan atas negara merdeka mereka di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel.

Gerakan Hamas, yang dianggap oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Israel, sebagai organisasi teroris, telah mengendalikan Jalur Gaza selama 11 tahun terakhir.

Mesir telah lama berusaha menengahi konflik antara Israel dengan Jalur Gaza dan bahkan membuat mereka menandatangani perjanjian tentang pengurangan dan gencatan senjata, namun tindakan agresi sporadis antara kedua belah pihak terus terjadi.

Pada bulan Mei, ketegangan meningkat setelah ratusan roket ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza, mendorong militer Israel untuk membalas.

Kekerasan itu mengakibatkan kematian setidaknya 25 warga Palestina dan empat warga Israel.