Di Balik Gelombang PHK Karyawan Bank Karena Krisis

Jakarta, law-justice.co - Lembaga keuangan besar yang mayoritas perbankan di Eropa, tercatat mengurangi karyawannya hingga 30.000 orang sepanjang 2019. Langkah ini dilakukan seiring penurunan suku bunga, melemahnya volume perdagangan saham dan sejumlah goncangan yang terjadi di industri perbankan.

Sejumlah bank investasi besar di dunia pun kompak mengurangi jumlah pekerjanya. Dilansir dari CNBC Indonesia pada Rabu (14/8/2019), laporan tersebut menunjukkan pertanda krisis di sektor perbankan kian buruk.

Baca juga : Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi di Dunia

Berikut beberapa bank yang mengurangi jumlah karyawannya:

1. HSBC

Baca juga : Gegara Kecerdasan Buatan, Ini Daftar Pekerjaan yang Bertahan & Hilang

HSBC Holdings Plc pada awal Agustus mengonfirmasi rencananya untuk megurangi jumlah pekerjanya sebanyak lebih dari 4.000 orang. Bank menyatakan kebanyakan pegawai yang akan diberhentikan adalah eksekutif seniornya.

"Kami memperkirakan tahun ini akan menghabiskan biaya pesangon sebesar US$ 650 juta hingga US$ 700 juta. Itu untuk kurang dari 2% tenaga kerja kami," kata kepala pejabat keuangan Ewen Stevenson dalam sebuah telewicara dengan analis. HSBC memiliki 235.217 karyawan pada Desember 2018.

Baca juga : Harapan Suku Bunga Naik, Dolar AS Hentikan `Sial` Beruntun

2. Barclays

Raksasa lembaga keuangan Inggris Barclays mengumumkan telah melakukan pengurangan karyawan di seluruh bank pada kuartal kedua tahun ini. Mengutip Financial News London pada Agustus, kepala eksekutif Jes Staley dan kepala keuangan Tushar Morzaria mengonfirmasi, bank telah mengurangi lebih dari 3.000 karyawannya.

"Kami memang mengambil tindakan di sisi jumlah karyawan dan sekarang kami mengurangi jumlah karyawan sebanyak 3.000 orang dengan pekerjaan penuh waktu dan memang memiliki biaya untuk itu. Jadi kami akan lihat manfaat itu menjelang akhir tahun." kata Staley, yang juga mengepalai divisi perbankan investasi.

Jumlah itu termasuk beberapa karyawan yang mengundurkan diri dari bank atas kemauan sendiri dan tidak mendapat pesangon. Menurut laporan tahunannya, di akhir 2018, Barclays mempekerjakan 83.500 staf.

3. Société Générale

Pada April lalu, pemberi pinjaman asal Perancis Société Générale mengumumkan akan memotong 7,5% dari jumlah karyawan globalnya. Langkah ini guna memotong biaya untuk mendorong keuntungan bank.

Mengutip Business Insider, sekitar 1.600 pekerja diberhentikan secara global. Menurut situs milik serikat pekerja, sekitar 750 karyawan mengundurkan diri secara sukarela.