Jakarta, law-justice.co - Merespons serangan kelompok teror yang berbasis di Pakistan, kapal perang Angkatan Laut India berada dalam situasi siaga tinggi.
Kapal-kapal itu siaga setelah situasi Kashmir bergejolak pascapencabutan status otonomi khusus oleh pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.Baca juga : Gol Bunuh Diri Arhan, Indonesia Tertinggal 0-2
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Raveesh Kumar mengatakan kepada Pakistan untuk menjauhi masalah internal India dan tidak ikut campur dengan langkah penghapusan Pasal 370 oleh pemerintah.Namun, Pakistan terus menyuarakan sikap ofensif setelah keputusan India tersebut. Setelah menghentikan layanan kereta Samjhauta Express yang menuju India, Pakistan mengumumkan bahwa mereka juga telah menangguhkan layanan kereta Thar Express."Tindakan yang diambil oleh Pakistan adalah sepihak, belum berkonsultasi dengan kami. Apakah itu Samjhauta seperti yang diungkapkan, (penangguhan) hubungan perdagangan telah dilakukan tanpa berkonsultasi dengan kami. Kami telah mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini," kata Kumar."Perasaan kami adalah apa pun yang dilakukan oleh Pakistan adalah untuk menghadirkan nada yang mengkhawatirkan dalam hubungan bilateral, bahwa sesuatu yang besar akan terjadi, tetapi bukan itu masalahnya," katanya."Sudah waktunya bagi Pakistan untuk menghadapi kenyataan dan berhenti mencampuri urusan internal India," imbuh Kumar.