Jakarta, law-justice.co - Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana melepas sebanyak 50 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) dari gudang karena mutu komoditas tersebut telah menurun. Beras itu dinilai tidak layak lagi untuk diolah akibat terlalu lama disimpan di gudang.
"(Beras) itu dari tahun lama. Pengadaan yang dulu-dulu, ada yang 2015, 2016, 2017," ujar Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (7/1/2019).Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?
Baca juga : Bagaimana Investasi Crypto untuk Jangka Panjang?
Ia menjelaskan terdapat beberapa cara Bulog dalam menyalurkan beras. Pertama, melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Program ini dulu dikenal sebagai operasi pasar.Kedua, penyaluran secara komersial. Ketiga, program golongan anggaran yang melayani kebutuhan beras di perbatasan. Keempat, program beras sejahtera atau bantuan pangan nontunai.Saat ini, menurut dia, volume CBP yang ditampung Bulog sekitar 2,2 juta ton. Sejak awal tahun, Bulog telah menyerap sekitar 800 ribu ton dengan rata-rata serapan harian di kisaran 8.000-10.000 ribu ton. Hingga akhir tahun, total serapan beras Bulog ditargetkan mencapai 1,8 juta ton.
Sumber: CNN Indonesia