Ketum PBNU Sedih Anak-anak Terlibat Dalam Aksi Politik 22 Mei

Jakarta, law-justice.co - Ketua Pengurus Besar  Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siradj merasa sedih anak-anak ikut terlibat dalam aksi 22 Mei di depan Bawaslu, dan parahnya lagi aksi tersebut berakhir rusuh, Kamis (23/5).

"Kasihan anak-anak dijadikan tumbal, perempuan yang ikut terlibat dalam aksi tersebut juga kasihan," kata Said yang ditemui di Kantor PBNU, Jakarta.

Baca juga : Di Acara Halal Bihalal PBNU, Prabowo: Saya Keluarga NU dari Dulu

Menurut dia para provokator adalah pihak yang bertanggung jawab atas terlibatnya anak-anak dalam aksi tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa  perilaku anarki yang dilakukan oleh massa aksi kericuhan bukanlah bentuk jihad.

Baca juga : Diberi Karpet Merah, Prabowo-Gibran Hadiri Acara Halal Bihalal PBNU

"Jihad itu artinya luas, yang dibutuhkan sekarang adalah jihad untuk membangun masyarakat agar maju, adil dan makmur," kata dia.

Dia mengatakan perang adalah salah satu jihad jika memang dalam kondisi perang, namun bukan untuk kondisi negara yang damai.

Baca juga : Di Sidang Putusan Pilpres, Hakim MK Sentil Peran Bawaslu hingga DPR

Sebagaimana yang dilansir dari Antara, dia juga berharap, seluruh  masyarakat menahan diri dan menjaga kesucian bulan Ramadhan.