Takut Diserang Iran, Belanda dan Jerman Hentikan Latihan Militer

law-justice.co - Jerman dan Belanda menghentikan operasi latihan militer di Irak saat Amerika Serikat memperingatkan potensi serangan dari pasukan dukungan Iran di tengah eskalasi ketegangan antara Washington dan Teheran, Rabu (15/5).

Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menyebutkan Berlin tidak memiliki indikasi serangan apapun dalam kepentingan Barat oleh Iran. Pihaknya mengatakan program latihan tersebut akan kembali dimulai dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga : Kemenkeu Ancam Setop Penyaluran Dana Desa Jika Ada Kasus Korupsi

Sumber pemerintah Belanda juga mengumumkan penangguhan operasi latihan militer dengan alasan ancaman keamanan.

Jerman memiliki 160 personel militer yang terlibat dalam pelatihan pasukan Irak, yang berupaya mengendalikan kelompok ISIS. Sementara itu, Belanda mengerahkan 169 personel militer dan sipil di Irak, termasuk sekitar 50 orang di Erbil, tempat mereka membantu melatih pasukan Kurdi.

Baca juga : AFC Revisi Status Justin Hubner dalam Indonesia vs Irak U-23

Sebagaimana yang dilansir dari Antara, kantor Berita Belanda ANP melaporkan pasukan Belanda sejak Minggu diperintahkan untuk tetap berada di markas mereka.

Baca juga : Presiden Jokowi Bakal Nonton Indonesia vs Irak di Kamar: Yakin Menang

Tags: iran | irak | militer | jerman |