Penyebab Utang Luar Negeri RI Melonjak Jadi US$ 407,3 Miliar

Jakarta, law-justice.co - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami peningkatan pada Februari 2024.

Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN pada Februari  2024 tercatat sebesar US$ 407,3 miliar, atau tumbuh 1,4% year on year (YoY), meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang tumbuh 0,2% yoy.

Baca juga : Ini Respons Keras Ahok Soal Langkah Penonaktifan NIK KTP Jakarta

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono menjelaskan, Peningkatan tersebut terutama bersumber dari sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral.

“Perkembangan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap beberapa mata uang global, termasuk rupiah,” tutur Erwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/4).

Baca juga : Saham BREN Milik Prajogo Pangestu Disuspen BEI Usai Melejit

Meski begitu, Erwin menyebut struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,5%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9% dari total ULN.

Dilansir dari Kontan, dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Baca juga : Bagaimana Mungkin Ada Demokrasi Jika Tanpa Oposisi?

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.***