IHSG Ambruk 1,68%, Asing Net Sell Rp 2,48 Triliun, Ini Sebabnya

Jakarta, law-justice.co - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambruk pada perdagangan pertama setelah libur panjang Lebaran, Selasa (16/4/2024). Hal ini seiring dengan kekhawatiran investor atas serangan Iran ke Israel akan menyebabkan perang lebih luas.

Kekhawatiran ekonomi akan semakin lemah karena konflik tersebut juga seiring dengan harapan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed, semakin meredup karena inflasi yang meningkat. Ketidakpastian tersebut membuat investor menarik diri dari pasar berisiko dan memilih safe haven seperti emas dan dolar AS.

Baca juga : Polisi Akan Panggil Pegawai Kemenhub Usut Kasus Sumpah Injak Alquran

IHSG tercatat ditutup turun 1,68% ke posisi 7.164,81. IHSG berhasil memangkas koreksinya setelah pada awal sesi I sempat anjlok lebih dari 2%.

Dikutip dari CNBC Indonesial, nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp23,01 triliun dengan melibatkan 24,69 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,8 juta kali. Sebanyak 165 saham naik, 457 saham turun, dan 175 saham stagnan.

Baca juga : Merayakan Reformasi dalam Kemurungan dan Kecemasan

Investor asing melakukan penjualan bersih jumbo sebesar Rp 2,48 triliun di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp2,46 triliun di pasar reguler, dan sebesar Rp24,42 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Lantas, saham-saham apa saja yang kompak dibuang asing hingga triliunan rupiah? Mengutip RTI Business, berikut net foreign sell perdagangan Selasa!

Baca juga : Komisi X DPR Usul ke Nadiem Mahasiswa Bisa Cicil Biaya Kuliah

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp954,4 miliar

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp664,4 miliar

3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp558,3 miliar

4. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp205,8 miliar

5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp107,3 miliar

6. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) - Rp94,6 miliar

7. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) - Rp65,8 miliar

8. PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) - Rp36,5 miliar

9. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) - Rp36,4 miliar

10. PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) - Rp30,6 miliar.***