Jelang Pemilu AS, Biden Tolak Bantu Israel Serang Balik Iran

Amerika Serikat, law-justice.co - Amerika Serikat menolak ambil bagian dalam membantu Israel melancarkan serangan balasan ke Iran.

Hal itu disampaikan Presiden AS, Joe Biden kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti yang disampaikan pejabat Gedung Putih pada Senin (15/4).
Dikatakan bahwa Biden telah memperingatkan Netanyahu tentang Washington yang tidak akan berpartisipasi dalam serangan Israel melawan Iran.

Baca juga : Selebgram Adelia Jaringan Narkoba Fredy Pratama Divonis 5 Tahun

Seperti diketahui bila Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2024 akan menjadi pemilihan presiden ke-60, diselenggarakan pada Selasa, 5 November 2024.
 
Joe Biden diyakini akan kembali maju dalam Pilpres Amerika Serikat 2024 dan akan kembali menghadapi Capres dari Partai Republik Donald Trump.

Selain Biden, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga berbicara dengan rekan-rekan mereka termasuk di Arab Saudi, Turki, Mesir dan Yordania tentang pentingnya menghindari eskalasi regional.

Baca juga : PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas V Partai: Beliau Menyibukkan Diri

Di samping itu mereka tetap menekankan bahwa dukungan AS tetap kuat untuk Israel.

Iran melancarkan serangan udara ke langit-langit Israel pada Sabtu malam (13/4), sebagai balasan atas serangan rudal di kedutaan besarnya di Suriah yang menewaskan komandan penting pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC).

Baca juga : DPR Bakal Bentuk Panja Respons Lonjakan Biaya Pendidikan Kampus

Namun, lebih dari 300 rudal dan drone yang dilancarkan Iran hampir semuanya berhasil dicegat, sehingga hanya menyebabkan kerusakan ringan di Israel.

Sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.

Satu-satunya cedera serius yang dilaporkan di Israel adalah seorang anak berusia 7 tahun yang terluka akibat pecahan peluru.

Pihak berwenang mengatakan pangkalan Angkatan Udara Israel terkena serangan tetapi tetap beroperasi seperti biasa.

Mengutip Reuters, lima anggota kabinet perang Netanyahu lebih memilih tindakan pembalasan dalam rapat hari Minggu (14/4), meskipun mereka berbeda pendapat mengenai waktu dan skala serangan.

Dua menteri senior Israel mengisyaratkan pembalasan tidak akan terjadi dan Israel tidak akan bertindak sendiri.

“Kami akan membangun koalisi regional dan menentukan dampak dari Iran dengan cara dan waktu yang tepat bagi kami,” kata Menteri Kabinet Perang, Benny Gantz.