Konflik Iran-Israel Berpotensi Tekan Ekonomi RI

law-justice.co - Ekonomi Indonesia ke depan diprediksi bakal semakin berat. Ketegangan yang meningkat antara Iran dengan Israel berpotensi memberikan tekanan yang semakin berat terhadap perekonomian Indonesia.

Ekonom Universitas Indonesia Bambang Sumantri Brodjonegoro mengatakan ketegangan geopolitik yang meningkat antara Iran-Israel berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia full year 2024 hanya mencapai 4,6% - 4,8%, apabila terus berkelanjutan.

Baca juga : Konflik Iran-Israel, Indonesia Diminta Turun Tangan

"Yang pasti kurs rupiah terhadap dolar AS berpotensi semakin melemah, meski ini lebih disebabkan karena dolar AS yang memang menguat terhadap mayoritas mata uang," kata Bambang dalam webinar IDN Times bertajuk Konflik Israel-Iran, Dampaknya Terhadap Ekonomi RI, Senin (15/4/2024) sebagaimana dikutip ipotnews.

Bambang menegaskan dalam situasi politik dan ekonomi dunia yang memburuk, biasanya investor asing akan beralih ke aset aman dan menjauhi aset - aset berisiko termasuk rupiah. "Terutama dolar dan obligasi AS," ujar Bambang.

Baca juga : Ini Sorotan Media Asing Soal Target Ekonomi Prabowo 8%

Selain itu surplus kinerja neraca perdagangan Indonesia berpotensi terhenti. Menurut Bambang, kinerja ekspor Indonesia selama ini masih banyak bergantung terhadap komoditas mentah, bukan produk olahan industri manufaktur. "Sehingga kurs rupiah yang merosot tidak serta merta menggenjot kinerja ekspor RI," jelas Bambang.

Bambang menegaskan pertumbuhan ekonomi RI 2024 kemungkinan besar bisa tetap tumbuh minimal 5% secara normal. Namun apabila eskalasi konflik Iran-Israel semakin membesar dan berkepenjangan, dampaknya bisa sangat menantang terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Karena selain bisa menghambat kinerja ekspor Indonesia, konflik ini juga bisa menghambat arus modal masuk ke pasar obligasi kita. Kemungkinan pertumbuhan ekonomi RI full year tahun ini bisa terkoreksi antara 4,6% - 4,8%," pungkas Bambang.

Baca juga : Survei Litbang Kompas: Kinerja Polri Puaskan 87,8 Persen Publik

Sebagaimana diketahui, Iran melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam. Serangan ini meningkatkan ketegangan kedua negara yang sebelumnya sudah tinggi akibat konflik di Gaza.

Dilansir dari The Washington Post, Minggu (14/4/2024), serangan itu merupakan pembalasan atas serangan Israel pada awal April 2024 terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk komandan senior Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haj Rahimi.

Israel telah melakukan serangan di Suriah terhadap Iran dan sekutunya selama bertahun-tahun dan selama enam bulan kampanye militernya melawan Hamas di Gaza. Namun, serangan pada 1 April 2024 sangat menonjol karena lokasinya berada di kompleks diplomatik.