Faisal Basri: Indonesia Berpotensi Alami `Stroke` yang Ketiga!

Jakarta, law-justice.co - Pakar Ekonomi Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menyebut Indonesia berpotensi mengalami `stroke` untuk yang ketiga kalinya.

Hal itu disampaikan Faisal dalam acara Malam Tirakatan untuk Kejujuran dan Keadilan di Komunitas Utan Kayu, Senin (12/2) malam.

Baca juga : Faisal Ungkap 3 Menteri Paling Vulgar Politisasi Bansos di Sidang MK

Kata Faisal, sejak merdeka, Indonesia setidaknya sudah dua kali mengalami `stroke`. Pertama, terjadi pada 1965. Kedua, pada 1998.

"Nah `stroke, biasanya maksimal dua kali," kata Faisal.

Baca juga : Faisal Basri Sebut Bansos Jadi Politik Gentong Babi di Pilpres 2024

Namun, Faisal menyebut saat ini Indonesia justru kembali mengalami tanda-tanda yang berpotensi menimbulkan `stroke` ketiga.

"Penyebab stroke ini tunggal, namanya Jokowi. Nah jadi ada kesempatan sehari lagi buat Jokowi untuk insaf, besok dia memerintah ASN, tentara, polisi netral enggak ikut-ikut pemilu, tapi katanya mustahil," ucap dia.

Baca juga : Faisal Basri: Beras Kurangnya 600 Ribu Ton, Tapi Impornya 3 Juta Ton

"Kalau mustahil, wajib dijatuhkan secepat mungkin itu obatnya, supaya kita tidak mengalami `stroke` yang ketiga. Karena kalau `stroke` yang ketiga biasanya sudah dekat dengan kematian," lanjutnya.

Lebih lanjut, Faisal berharap kekuatan masyarakat sipil bisa membawa perubahan dan mengobati `stroke` tersebut, demi keutuhan bangsa Indonesia.

"Oleh karena itu maka tidak ada kata lain Indonesia harus kita rajut kembali, tapi kunci utamanya, syarat utamanya adalah kita tidak mengalami stroke," tutur Faisal.

"Sumber `strokenya` yang harus kita singkirkan jangan nyari yang lain-lain," imbuh dia.