Presiden Jokowi Wariskan Utang Rp7.800 T ke Pemenang Pilpres 2024

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menyatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pemilu 2024 mendatang sudah pasti diwarisi utang.

Untuk itu kata dia, mereka harus memiliki trategi dalam mengurangi utang luar negeri yang saat ini telah mencapai Rp7.800 triliun.

Baca juga : Imbas Gempur Gaza, Utang Israel Melesat Jadi Rp697 Triliun

"Saya kira semua pemenang pemilu termasuk siapa yang akan menjadi pemenang pilpres yang akan datang sudah harus mengukur berapa kira-kira utang yang akan warisi," kata Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno seperti melansir rmol.id.

Dikatakan Eddy, kadidat calon pemimpin memang harus bisa memberikan gambaran langkah apa yang akan diambil untuk menyelesaikan utang itu.

Baca juga : Utang Pemerintah Naik Lagi, Kini Tembus Rp 8.319,2 Triliun

Kalaupun belum sepenuhnya lunas, lanjutnya, utang yang sudah ada harus dikelola dengan baik untuk menghasillkan satu hal produk yang produktif.

"Bagaimana utang itu bisa lebih memiliki produktifitas yang tinggi. Misalnya utang-utang itu yang berbunga tinggi bisa di biayai ulang oleh orang berbiaya pendek atau lebih murah," terangnya.

Baca juga : Jokowi Akan Wariskan Utang Lebih dari Rp8.000 Triliun ke Presiden Baru

Dengan strategi yang sudah disusun dan nantinya dijalankan, Eddy yakin utang negara akan secara perlahan berkurang.

Sebagai catatan, data dari Kementerian Keuangan per Maret 2023 menyebutkan utang Indonesia mencapai Rp7.879,07 triliun dengan PDB 39.17 persen.

Angka fantastis ini merupakan peningkatan utang di era Presiden Joko Widodo.

Apabila dibagi rata dengan jumlah penduduk Indonesia terkini, setiap kepala memiliki utang luar negeri masing-masing Rp28,8 juta.