Rekomendasi Saham Cuan Pekan Ini: Tambang & Bank Bisa Jadi Pilihan

Jakarta, law-justice.co - Pada perdagangan pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 3,16 poin atau minus 0,05 persen ke level 6.633.

Tercatat, investor melakukan transaksi sebesar Rp29,52 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 75,58 miliar.

Baca juga : Ini Susunan Pemain Indonesia vs Uzbekistan: Sananta Gantikan Struick

Dalam rentang Senin-Rabu pekan lalu, indeks saham secara konsisten melemah. Sementara, performa indeks menurun sebesar 1,67 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Yulianto Aji Sadono mengatakan perdagangan saham ditutup bervariasi selama periode 29 sampai dengan 31 Mei 2023 lalu.

Baca juga : Myanmar Dilanda Gelombang Panas 48,2 Derajat Celsius

Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan, yakni sebesar 138,5 persen dari 17,460 miliar saham menjadi 41,642 miliar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa pun turut menguat sebesar 69,67 persen dari Rp10,124 triliun menjadi Rp17,177 triliun.

Baca juga : Komisi III Dukung Polda Kalsel Miskinkan Bandar Narkoba dengan TPPU

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turun 5,29 persen dari 1.286.887 transaksi menjadi 1.218.873 transaksi. Selanjutnya, kapitalisasi pasar bursa turun 1,37 persen dari Rp9.484,162 triliun menjadi Rp9.354,254 triliun.

"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,38 triliun dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp20,584 triliun," terang Yulianto seperti dikutip dari situs IDX, Rabu (31/5).

Pengamat Pasar Modal, Oktavianus Audi memproyeksi IHSG berpotensi menguat terbatas pada pekan ini di level support 6.530 dan resistance 6.759. Menurutnya, pergerakan indeks saham bakal ditopang oleh optimisme inflasi Indonesia yang menurun pada Mei 2023.

Dia menilai secara konsensus inflasi RI bisa turun kembali menjadi 4,22 persen year on year (yoy). Oktavianus mengatakan penurunan ini akan menjadi yang ke-12 kali berturut-turut dan memberikan sentimen positif untuk pasar.

Pasalnya, hal itu akan memberikan pesan kepada Bank Indonesia (BI) agar dapat melonggarkan kebijakan moneternya. Selain itu, Oktavianus juga menyebut rilis data S&P Manufaktur Indonesia Mei 2023 yang diperkirakan tertahan di level 52, dapat memberikan sentimen positif untuk bursa.

"Kami melihat sentimen positif untuk pasar seiring dengan industri manufaktur yang bertumbuh dan masih berada di zona ekspansi," ujarnya seperti melansir cnnindonesia.com.

Tidak cukup sampai di situ, Oktavianus juga menuturkan sentimen positif juga datang dari potensi kenaikan harga minyak mentah seiring dengan pengesahan kesepakatan utang AS dan antisipasi hasil pertemuan OPEC+ yang berencana melakukan pemangkasan produksi.

Menurutnya, secara spesifik hal ini akan memberikan sentimen positif untuk emiten sektor energi. Dalam kondisi seperti ini, Oktavianus menyarankan investor untuk dapat melakukan spekulasi beli didorong sentimen positif tadi.

"Dan pergerakan IHSG yang kembali masuk dalam demand zone serta berpotensi terjadi penguatan secara teknikal," imbuhnya.

Adapun sejumlah saham yang Oktavianus rekomendasikan untuk dikoleksi, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang ditutup menguat 1,35 persen ke posisi 3.000 pada pekan lalu. Dia memproyeksi emiten pertambangan itu bisa menyentuh level 3.350 pada pekan depan.

Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI yang ditutup menguat 0,28 persen pada pekan lalu dan bertengger di posisi 9.050. Dia memprediksi BBNI bisa menyentuh posisi 9.600 pekan ini.

Selanjutnya, Oktavianus juga merekomendasikan saham PT Astra International Tbk atau ASII yang pada pekan lalu melemah 0,77 persen ke posisi 6.450. Dia memproyeksi ASII bisa menyentuh level 7.000 pekan ini.

Okatavianus juga merekomendasikan saham PT XL Axiata Tbk atau EXCL yang ditutup menguat 0,76 persen ke posisi 1.985 pada pekan lalu. Dia memproyeksi EXCL bisa menyentuh level 2.250 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.587 dan resistance 6.700 selama pekan depan.

Dari sisi sentimen, kata dia, pada sepekan ke depan didominasi dari rilis data ekonomi Indonesia seperti data inflasi dan cadangan devisa. Sementara secara global, investor masih mencermati rilis data neraca dagang dan ekspor-impor AS.

"(Hal itu) kami perkirakan menjadi sentimen positif karena akan mempengaruhi ke ekonomi yang solid apabila rilis datanya baik," kata Herditya.

Lebih lanjut, dia menuturkan pergerakan IHSG juga bakal ditopang oleh lolosnya AS dari default dan data tenaga kerja yang membaik.

Dengan sentimen yang dipaparkan di atas, Herditya menyarankan investor dapat lebih selektif dalam memilih emiten.

Secara teknikal, dia merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dikoleksi, seperti PT Adaro Minerals Indonesia Tbk atau ADMR yang ditutup melemah 2,5 persen pada pekan lalu dan bertengger di posisi 780. Herditya memprediksi ADMR bisa menyentuh posisi 900 pekan ini.

Kemudian, ada PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR yang pada pekan lalu ditutup melemah 0,22 persen ke posisi 4.530 pekan lalu. Herditya memproyeksi UNVR bisa menyentuh level 4.900 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk atau MDKA yang pekan lalu ditutup menguat 1,35 persen ke posisi 3.000. Dia memproteksi MDKA bisa menyentuh level 4.900 pada pekan ini.