Hari Lahir Pancasila, Jokowi: Tolak Politisasi Identitas & Agama (2)

Jakarta, law-justice.co - Indonesia Tak Bisa Didikte Siapa Pun, Negara Mana Pun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia, sebagai negara besar tidak bisa didikte siapapun dan harus duduk sejajar dengan bangsa lain.

Baca juga : 3 YouTuber Pembuat Film "Guru Tugas" Resmi jadi Tersangka

Pernyataan itu disampaikan saat Jokowi menyampaikan pembacaan amanat di Peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Nasional, Kamis (1/6).

"Kita siap bekerja sama, siap memimpin. Kita ingin kerja sama dan menjadi titik temu serta jembatan perbedaan di dunia," ujar Jokowi.

Baca juga : Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja, Ini Syaratnya

Dia juga menegaskan bahwa RI tak bisa didikte siapa pun.

"Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, negara mana pun. Namun selalu siap kontribusi bagi dunia," tegasnya.

Baca juga : Zulhas Dukung Khofifah Gandeng Emil Dardak Maju Pilgub Jatim

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan Ideologi Pancasila membuat Indonesia diterima dan diakui dunia.

Selain itu, ia menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dianggap relevan bagi dunia, terbukti saat RI menjadi presidensi G20 dan ASEAN.

"Presidensi G20, KTT [konferensi tingkat tinggi] ASEAN bukti nyata Pancasila bukan hanya untuk Indonesia tapi sangat relevan untuk dunia," ungkap Jokowi.

Saat menjadi ketua G20 dan ASEAN kali ini, Indonesia menghadapi rivalitas global yang masih berlangsung, misalnya perang Rusia-Ukraina, perselisihan di kawasan Laut China Selatan, kekhawatiran di Indo-Pasifik usai muncul AUKUS, dan kudeta di Myanmar.

Jokowi Puja-puji Pancasila Warisan Soekarno di Depan Megawati

Selain itu, Jokowi menyampaikan puja-puji terhadap Pancasila yang dicetuskan Presiden pertama RI Soekarno di depan Ketua Umum PDIP yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.

Jokowi berkata Pancasila menjadi fondasi bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Dia menyebut Pancasila jadi kunci Indonesia bertahan di tengah krisis global.

"Semua itu fondasinya adalah Pancasila yang diwariskan Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Ideologi yang harus terus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa," kata Jokowi dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta, Kamis (1/6).

Jokowi berkata Indonesia bukan hanya relevan untuk bangsa Indonesia. Menurutnya, ideologi ini diterima semua negara.

Dia berkata hal itu dibuktikan dengan diterimanya Indonesia sebagai pemimpin G20 pada 2022 dan ASEAN pada 2023. Dia menyebut Pancasila membuat Indonesia sebagai bangsa besar.

"Sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa lin. Kita siap bekerja sama, siap memimpin, kita ingin kerja sama," ujarnya.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tingkat nasional kali ini digelar di Monas. Upacara ini dihadiri sejumlah tokoh bangsa, seperti Megawati Soekarnoputri.

Hadir pula Wakil Presiden Ma`ruf Amin, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo. Ada pula Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, dan Menlu Retno Marsudi.