DPR: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen Tidak Realistis

Jakarta, law-justice.co - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati menilai bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 yang telah dipatok Pemerintah hingga 5,7 persen tidak realistis dan tidak sesuai kondisi perekonomian tahun ini.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 boleh optimis, tapi pemerintah perlu realistis," katanya seperti melansir rmol.id.

Baca juga : Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Komunikasi Intensif dengan Prabowo

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah memang memuat batasan minimal 5,3 persen, dan maksimal 5,7 persen.

Namun dia melihat angka itu masih sulit dicapai, mengingat perekonomian Indonesia pada 3 bulan pertama atau kuartal-1 tahun 2023 (Q1-2023) belum positif dibanding masa yang sama di akhir 2022.

Baca juga : Ini Dia Nama yang Cocok Gantikan Sri Mulyani di Rezim Prabowo

"Ekonomi Indonesia pada Q1-2023 terkontraksi sebesar 0,92 persen (q-to-q), walaupun masih tumbuh 5,03 persen secara tahunan (year on year/yoy)," katanya.

Anis juga mencatat ada kondisi tidak normal di beberapa sektor perekonomian, meski di antaranya dapat menyumbangkan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Baca juga : Menkeu Sebut Investasi Bidang Pendidikan Buka Peluang Indonesia Maju

"Berkaca pada pertumbuhan ekonomi Triwulan-I 2023, harga komoditas unggulan kita mulai menurun, kelapa sawit, batu bara, minyak mentah, dan gas alam," kata Ketua Bidang Ekuin DPP PKS itu.

"Semua itu berdampak pada ekspor komoditas dan neraca perdagangan yang mengalami penurunan secara quarterly (q to q)," pungkas Anis.