Negara-negara ini Berupaya Keras Agar Perempuan Mau Melahirkan (2)

Jakarta, law-justice.co - Jadi mengapa pemerintah negara-negara ini ingin meningkatkan populasi mereka?

Sederhananya, memiliki populasi yang lebih besar yang dapat bekerja, menghasilkan lebih banyak barang dan jasa, mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Baca juga : Struick dan Witan Masuk Nominasi Pencetak Gol Terbaik Piala Asia U-23

Meskipun populasi yang lebih besar juga menyebabkan pengeluaran yang lebih tinggi bagi pemerintah, kondisi ini juga bisa menghasilkan pendapatan pajak yang lebih besar.

Selain itu, banyak negara Asia yang populasinya menua dengan cepat. Jepang berada dalam urutan teratas kategori ini, dengan hampir 30% penduduknya berusia di atas 65 tahun. Beberapa negara lainnya di kawasan ini tidak berselisih jauh dengan Jepang.

Baca juga : Jepang Juara Piala Asia U-23 Usai Menang 1-0 Atas Uzbekistan

Bandingkan dengan India, yang baru saja menyusul China sebagai negara terpadat di dunia. Lebih dari seperempat penduduknya berusia antara 10 dan 20 tahun, yang memberikan potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat besar.

Ketika usia penduduk usia kerja semakin kecil, biaya dan beban untuk merawat penduduk yang tidak bekerja pun menjadi bertambah.

Baca juga : Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade

“Pertumbuhan populasi yang negatif berdampak pada ekonomi, dan apabila dikombinasikan dengan populasi yang menua, mereka tidak akan mampu menopang para lansia,” kata Xiujian Peng dari Universitas Victoria.


Apa arti penurunan populasi penduduk China bagi dunia?
Anak kedelapan miliar dilahirkan, siapa yang ditetapkan sebagai bayi kelima, keenam dan ketujuh miliar?

Sebagian besar upaya di seluruh Kawasan untuk meningkatkan angka kelahiran pun ternyata serupa: pembiayaan untuk orang tua baru, Pendidikan bersubsidi atau gratis, pembinaan tambahan, insentif pajak, dan perpanjangan cuti orang tua.