Pemilih Ganjar Terkonsentrasi di Jateng/DIY, Jakarta-Banten Sedikit

Jakarta, law-justice.co - Dari hasil survei Litbang Kompas yang memperlihatkan, pendukung bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 Ganjar Pranowo masih tersegmentasi di wilayah tertentu.

Adapun sebaran pendukung Gubernur Jawa Tengah itu sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni 64,1 persen. Sementara, di luar Jawa, pendukung Ganjar baru 35,9 persen.

Baca juga : Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Arsjad Rasjid: Kita Punya Misi Sama

Di Pulau Jawa sendiri, sebaran pendukung Ganjar sebenarnya belum merata. Pendukung paling banyak tersebar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (39,5 persen). Lalu, diikuti Jawa Timur (28,5 persen) dan Jawa Barat (22,5 persen). Dan DKI Jakarta (4,9 persen) serta Banten (4,6 persen).

Sedangkan di luar Jawa, dukungan buat Ganjar terkonsentrasi di Pulau Sumatera (44,7 persen), lalu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (15,7 persen), Kalimantan (15,1 persen), Maluku dan Papua (12,6 persen), dan Sulawesi (11,9 persen).

Baca juga : Mahfud MD Ungkap Alasan Jadi Cawapres Ganjar-Isu Mahar Fantastis PDIP

Selain dari sisi sebaran wilayah, latar belakang identitas dan kehidupan sosial ekonomi pendukung Ganjar pun tersegmentasi. Politisi PDI-P itu banyak didukung kalangan kaum muda rentang usia 24-40 tahun (41,5 persen), namun kurang mendapat dukungan dari kalangan tua lebih dari 60 tahun (3,7 persen).

Dari segi pendidikan, mayoritas pendukung Ganjar berlatar belakang pendidikan menengah (47,6 persen), lalu pendidikan dasar (37,5 persen), diikuti pendidikan tinggi (14,9 persen). Sementara, terkait status sosial ekonomi, Ganjar banyak didukung kalangan menengah bawah (44,0 persen), lalu kalangan bawah (32,5 persen), menengah atas (18,5 persen), tapi minim dari kalangan atas (5,0 persen).

Baca juga : Ganjar Nilai Sudah Ada Keputusan soal Nasib Jokowi di PDIP

Ganjar yang juga mantan anggota DPR RI dua periode tersebut juga ternyata lebih banyak didukung oleh kalangan laki-laki (53,5 persen) dibanding perempuan (46,5 persen). Dengan situasi demikian, Litbang Kompas menyimpulkan bahwa gambaran pendukung Ganjar belum menunjukkan wajah pemilih yang proporsional layaknya gambaran penduduk di negeri ini.