Pemerintah `Ketiban Durian Runtuh` Rp11 T dari Lelang SBSN

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah menyerap dana Rp 11 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada 21 Maret 2023. Lelang mendapatkan penawaran masuk Rp 23,51 triliun dan akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat terdapat enam seri SBSN yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Baca juga : Menkeu Sebut Anggaran Bansos Rp43 T Naik 20 Persen

Keenam seri dimaksud adalah SPNS05092023 (reopening), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS037 (reopening), dan PBS033 (reopening).

Penyerapan dengan nominal tertinggi berasal dari lelang PBS036, yakni sebesar Rp 6,25 triliun, yang juga mendapatkan penawaran masuk terbesar, yaitu Rp 13,11 triliun. Dari lelang tersebut, imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan tercatat sebesar 6,40958 persen.

Baca juga : Ini Respons Sri Mulyani soal Asing Kabur Rp29,7 T Tinggalkan RI

Selanjutnya, penyerapan dana tertinggi berasal dari lelang sukuk negara seri PBS033 sebanyak Rp 1,4 triliun dari penawaran masuk senilai Rp 1,84 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,23983 persen.

Dari lelang seri PBS003, diraup dana tertinggi lainnya senilai Rp 1,2 triliun yang berasal dari penawaran masuk Rp 2,06 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan dari seri ini sebesar 6,47889 persen.

Baca juga : Rampung Satu Putaran, Dana Pilpres 2024 Masih Sisa Rp12 T

Kemudian, pemerintah meraup dana dari lelang SBSN seri PBS037 sebesar Rp 1,05 triliun yang mendapatkan penawaran masuk sebesar Rp 1,81 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebanyak 7,13922 persen.

Lelang seri SPNS05092023 berhasil memenangkan penawaran senilai Rp 600 miliar dari Rp 3,35 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,86583 persen.

Terakhir, penyerapan dana paling sedikit diraup dari lelang seri PBSG001, yaitu sebesar Rp 500 miliar, meski terdapat penawaran masuk Rp 1,33 triliun. Dari lelang tersebut, ditetapkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,60853 persen.

Tags: SBSN | Sri Mulyani |