Obrolan Megawati dengan SBY saat Semeja Diungkap Puan Maharani

Jakarta, law-justice.co - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP), Puan Maharani mengungkapkan obrolan saat Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri duduk semeja dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara G20 Indonesia di Bali.

Puan yang juga merupakan Ketua DPR RI itu mengatakan pembicaraan lebih bersifat kekeluargaan.

Baca juga : Bamsoet Sebut MPR akan Segera Bertemu Prabowo-Gibran

"Kebetulan saya berada satu meja, datangnya juga bersamaan dan alhamdulillah bisa bertemu dan berbincang dengan seluruh tokoh yang ada. Jadi, pembicaraan itu lebih terkait dengan hal-hal bersifat kekeluargaan, `Sudah lama tidak ketemu`, `Ngapain aja`, `Sehat-sehatkah?`," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Puan menyebut obrolan dalam pertemuan Megawati dan SBY juga membahas dampak G20 Indonesia. Para pemimpin mengharapkan perhelatan akbar itu bisa menghasilkan dampak baik bagi masyarakat.

Baca juga : Harga Emas Sandiwara Turun, Diramalkan Meroket pada 2025

"Bagaimana kemudian G20 ini harusnya menghasilkan sesuatu yang baik bagi Indonesia, bagaimana kita sama-sama sebagai tokoh bisa mendukung G20 ini berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dari seluruh negara," kata Puan.

"Dan tentu saja, membuat Indonesia menjadi lebih hebat, lebih maju dan bisa menjadi satu negara yang dipertimbangkan oleh negara-negara lainnya, jadi pembicaraan lebih kekeluargaan," sambungnya.

Baca juga : Ditinggal Abdee Slank, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Telkom Baru

Menurut Puan, baru pertama kali setelah pandemi pemimpin Indonesia bisa bertemu dalam satu meja. Ia menggambarkan suasana yang sejuk, bagaimana semua pihak mendukung acara G20.

"Suasana itu saya bisa mendapatkan, semuanya mendukung Indonesia sebagai presidensi G20 dan berharap hasilnya akan membawakan satu hasil yang baik bagi Indonesia," kata Puan.

Puan menegaskan tak ada pembahasan politik di `meja besar` Megawati dan SBY. Namun, ia tak bisa memastikan isi pembicaraan pribadi.

"Ngga ada, nggak ada (pembahasan politik), hal-hal terkait dengan politik kalau di meja besarnya ya. Saya nggak tahu kalau kemudian secara sendiri-sendiri bicara tentang politik. Karena saya nggak mendengar bicara tentang politik, bicaranya adalah untuk Indonesia," kata dia.