Survei Indikator Sebut Tokoh yang Pantas Jadi Ketum PSSI, Siapa?

Jakarta, law-justice.co - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menemukan beberapa tokoh yang dianggap pantas menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Siapa saja?

Survei nasional bertajuk `Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI` itu menempatkan nama Erick Thohir menjadi tokoh teratas yang dianggap pantas menjadi Ketum PSSI. Ia memperolah 24,1 persen dukungan.

Baca juga : Banyak Masalah-Tanpa Target, STY Justru Bawa Indonesia Jadi Runner Up

“Erick Thohir 24,1 persen paling banyak dipilih sebagai Ketua Umum PSSI. Erick Thohir lebih banyak dianggap paling pantas sebagai Ketua Umum PSSI di tiap kelompok demografi warga,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Minggu (13/11/2022) siang.

Urutan kedua ditempati Najwa Shihab. Jurnalis yang akrab disapa Mbak Nana itu memperoleh dukungan responden sebesar 10,4 persen.

Baca juga : Respon Ketum PSSI soal Sanksi Indonesia Usai Ribut di Final SEA Games

Sedangkan putra Presiden Joko Widodo Kaesang menempati posisi ketiga dengan perolehan 5,8 persen. Untuk diketahui, Kaesang kini menduduki posisi Direktur Utama Persis Solo yang merupakan salah satu pencetus PSSI.

Mochamad Iriawan atau Iwan Bule menempati urutan berikutnya dengan perolehan 5,4 persen. Ia kini masih menjabat sebagai Ketum PSSI.

Baca juga : Mantan Ketum PSSI Iwan Bule: Rumput JIS Sudah Sesuai Standar FIFA!

Posisi kelima ditempati Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Ia memperoleh dukungan 4,9 persen.

Sementara posisi keenam ditempati Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda dengan perolehan dukungan 3 persen.

Mantan Ketum PSSI La Nyalla Mattalitti berada di posisi berikutnya dengan perolehan 2,1 persen. Sedangkan mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha menempati urutan berikutnya dengan perolehan 1,3 persen.

Sementara itu, 0,4 persen lainnya menjawab tidak tahu dan 42,7 persen responden tidak menjawab.

Survei Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI ini dilakukan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sebanyak 1.220 responden dilibatkan.

Responden terpilih diwawancarai secara langsung oleh pewancara terlatih. Sedangkan toleransi kesalahan atau margin of error sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.