Ketika Anies Baswedan Jadi Korban Politik Identitas PSI

Jakarta, law-justice.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy, Satyo Purwanto menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai korban dari politik identitas yang diserukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hal tersebut dia ungkapkan dalam menyoroti pernyataan Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni yang ingin pemimpin nasionalis sejati dan tidak menggunakan politik identitas.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

"Mereka mengeksploitasi hal tersebut secara berlebihan untuk menyerang Anies Baswedan," ujar Satyo.

Menurut Satyo, politik identitas muncul akibat daya resistensi dari kelompok inferior.

Baca juga : Bagaimana Investasi Crypto untuk Jangka Panjang?

"Jadi, PSI sebenarnya mengeksploitasi ketidaksanggupan mereka sendiri dalam memperbaiki posisi tawar dalam interaksi realitas politik," terangnya.

Selain itu, PSI dianggap hanya memunculkan peran antagonis dalam perspektif identitas politik.

Baca juga : Ketika PDIP Anggap Jokowi, Gibran dan Bobby Bagian Dari Masa Lalu

"Politik identitas itu wajar dan secara tidak sadar orang menggunakan identitas primordial untuk menggalang dan mempengaruhi persepsi," tegas dia.

Satyo juga mencontohkan, seperti identitas perempuan yang cenderung memilih individu dengan gender yang sama.