Komnas HAM Menduga Ada 3 Orang Penembak Brigadir Yosua

Jakarta, law-justice.co - Ketua Komnas HAM menyampaikan dugaan kemungkinan ada tiga orang yang melakukan penembakan terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Dugaan tersebut didapati berdasarkan besarnya lubang peluru hasil uji balistik dalam kasus tersebut.

"Jika melihat dari besarnya lubang peluru yang ada dan juga hasil balistik yang telah kita lakukan, itu yang kemudian saya sebut bisa jadi tiga orang pelakunya (menembak Brigadir J)," ujar Ahmad Taufan Damanik kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (3/9).

Baca juga : Temuan Tulang Manusia di Rumoh Geudong, Komnas HAM Minta Penyelidikan

Taufan mengatakan ada perbedaan keterangan antara Irjen Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E terkait pelaku penembakan. Menurutnya, penyidik perlu mencari bukti pendukung agar membuat terang siapa saja pelaku penembakan.

"Apa kaitan dengan tiga penembak, siapa yang penembak itu, pihak FS bilang itu cuma Bharada E. Tapi kalau kata Bharada E bukan cuma dia, maka bisa jadi saja ini tiga orang," lanjutnya.

Baca juga : Korporasi Milik Rekan Ferdy Sambo Diduga Terlibat Korupsi Timah

"Apa tidak mungkin misalnya penembaknya tiga orang? Poin utamanya adalah meminta penyidik mencari bukti-bukti pendukung yang kuat selain keterangan," tambahnya. Taufan menjelaskan terkait dugaan penembak Brigadir Yosua berjumlah tiga orang. Taufan menyebut pernyataan itu harus dilihat satu kesatuan utuh.

"Poinnya adalah penyidik memastikan siapa penembak Yosua? Antara FS dan Bharada E terjadi perbedaan keterangan. Bharada E bilang yang menembak adalah dirinya dan FS. Sebaliknya FS mengatakan hanya Bharada E, dia hanya menyuruh menembak," kata Taufan kepada wartawan, Minggu (4/9).

Baca juga : Komnas HAM Sebut 289 Orang Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia

Taufan menerangkan pengungkapan dugaan tiga penembak harus didukung dengan bukti-bukti kuat. Di sinilah, Taufan menjelaskan bukti yang kuat itu harus mencakup apakah penembak Brigadir Yosua itu satu orang, dua orang, atau bahkan tiga orang.

"Untuk itu perlu dipastikan dengan bukti-bukti pendukung siapa saja yang menembak Yosua, satu orangkah, dua orang atau mungkin saja tiga orang," tegas Taufan.