BKN Heran, PNS Lulusan S1 & S2 Kompetensinya Rendah, Kok Bisa?

Jakarta, law-justice.co - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkapkan saat ini jumlah PNS/ASN yang bekerja di kantor pemerintahan berjumlah 3,9 juta orang. Dan 35% diantaranya atau kurang lebih 1.365.000 ASN menunjukan kompetensi dan berkinerja rendah.


Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam Rakornas Kepegawaian 2022 yang ditayangkan secara virtual, dikutip Jumat (22/7/2022).
Bima menjelaskan, BKN telah mengkategorikan empat kriteria kinerja ASN/PNS. Di antaranya adalah star (bintang), workhorse (kuda pekerja), trainee, dan deadwood (pekerja dengan kinerja dan kompetensi rendah).


Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam Rakornas Kepegawaian 2022 yang ditayangkan secara virtual, dikutip Jumat (22/7/2022).
Bima menjelaskan, BKN telah mengkategorikan empat kriteria kinerja ASN/PNS. Di antaranya adalah star (bintang), workhorse (kuda pekerja), trainee, dan deadwood (pekerja dengan kinerja dan kompetensi rendah).

Kategori star diartikan Bima sebagai ASN yang memiliki kompetensi tinggi dan berkinerja (performance) tinggi. Sementara itu workhorse diartikan sebagai ASN/PNS yang kompetensinya tinggi, namun performanya rendah.

"Workhorse itu skill full, tapi dia tidak mau bekerja kalau tidak dicambuk. Kuda itu tahu dia harus bekerja, tapi harus dicambuk," jelas Bima.

Kemudian ASN/PNS berkategori trainee adalah mereka yang memiliki motivasi dan performa tinggi, namun kompetensinya rendah. "Orang-orang seperti ini perlu dikasih kesempatan untuk memiliki kemampuan," ujarnya.

Nah, kategori terakhir, menurut Bima adalah kategori yang paling tidak bisa diharapkan, yakni kategori deadwood (kayu mati). Pekerja dengan kategori ini adalah mereka yang kompetensi dan kinerjanya sudah rendah, seperti kayu mati.

Sayangnya, berdasarkan catatan BKN, ASN/PNS dengan kategori Star hanya berjumlah 19,82% dari keseluruhan PNS/ASN yang bekerja. Sementara ASN/PNS dengan kategori deadwood memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan ASN/PNS yang masuk kategori Star.

"Jumlah PNS sekarang 3,9 juta orang, sudah turun dari sebelumnya 4,5 juta. [...] Yang Star itu hanya 19,82%. Bandingkan dengan deadwood ini hampir 35% (34,57%). Jadi, ASN di Indonesia itu hampir 35% deadwood," jelas Bima.

"Kita berbicara world class bureaucracy, sedangkan SDM-nya seperti itu. Jadi, ini paradoks, harus kita segera selesaikan masalah ini. Tentu ini membutuhkan kebijakan yang panjang dan konsisten," kata Bima lagi.

Soal usia PNS di Indonesia, sambungnya, kategori generasi milenial juga masih minim. Padahal struktur yang paling sehat seharusnya tenaga kerja di Indonesia harus banyak diisi mereka yang berusia muda, bukan yang berusia tua.

Mirisnya lagi, kebanyakan ASN di Indonesia meski menempuh jenjang pendidikan tinggi tak menjamin pegawai tersebut memiliki kemampuan.

"Kita masih punya banyak pegawai walaupun latar pendidikan S1 dan S2, tapi kompetensinya rendah. Latar belakang belakang pendidikan itu tidak berkorelasi dengan kompetensi," jelas Bima.