Heboh Cerita Pilu Remaja di Bekasi, Dirantai-Disiksa Orangtua Sendiri

Bekasi, Jawa Barat, law-justice.co - Viralnya kasus dugaan penyiksaan seorang remaja berinisial R di Jatikramat, Kota Bekasi segera ditangani Polres Metro Bekasi Kota.

Tanpa aba-aba lagi, penyidik langsung memeriksa beberapa orang yang terkait dengan kasus dugaan penyiksaan remaja berusia 15 tahun itu.

Terutama orangtua remaja R, yakni ayah berinisial P dan ibu berinisial A.

Diduga menjadi penyiksa utama remaja R, P dan A diperiksa secara intensif oleh Polres Metro Bekasi Kota hingga Jumat (22/7/2022).

Diwartakan sebelumnya, di media sosial viral video yang memperlihatkan seorang remaja laki-laki bertubuh kurus kakinya dirantai meminta makanan kepada lipga.

Remaja yang diketahui berinisial R itu mengaku disiksa dan tak diberi makan oleh orangtuanya.

Status Orangtua R

Diperiksa secara intensif di kantor polisi, status orangtua R yang diduga menyiksa remaja tersebut diungkap Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki.

Dilansir dari Tribun Jakarta, Kombes Pol Hengki menyebut status orangtua remaja R hingga saat ini masih saksi.

Belum ditetapkannya tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan anak itu dikarenakan hasil visum remaja R yang belum keluar.

Lagipula hingga saat ini polisi masih memeriksa orangtua R, P dan A dengan sejumlah pertanyaan.

Hal itu membuat nasib orangtua R yang diduga keji itu kini ketar-ketir menunggu hasil visum.

"Ya status masih saksi. Karena hasil visum belum ada dan kita juga masih periksa R," kata Kombes Pol Hengki dikutip pada Jumat (22/7/2022).

Lebih lanjut pihak kepolisian mengungkap barang bukti dari kasus dugaan penganiayaan R.

Polisi menyita barang bukti berupa rantai tali yang digunakan orangtua untuk mengikat remaja R.

"P dan A selaku orangtua sedang dilakukan pemeriksaan oleh Satreskrim, barang bukti rantai tali terkait motif akan diperiksa lebih lanjut," imbuh Kombes Pol Hengki.

Tak hanya P dan A, polisi juga memeriksa sejumlah saksi kasus dugaan penganiayaan R yakni tetangga kediaman R.

"Saksi ada dari ahli, KPAD, tetangga yang melihat pertama, ada yang di Jatikramat, Jatiasih, bu Wati nanti kita akan periksa," ungkap Kombes Pol Hengki.

Sosok Orangtua R

Diusut lebih dalam oleh pihak kepolisian, terungkap identitas orangtua R yang diduga tega menyiksa anaknya.

Untuk diketahui, P adalah ayah kandung remaja R.

Sementara A adalah ibu sambung atau ibu tiri remaja R.

Sehari-hari, P bekerja sebagai pengemudi atau sopir.

Lalu sang istri, A selama ini memiliki pekerjaan mulia, yakni guru.

A diketahui bekerja sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pondok Gede, Kota Bekasi.

Tak cuma tinggal dengan orangtua, remaja R juga tinggal bersama neneknya yang sudah sepuh.

Saat bertemu remaja R, polisi prihatin lantaran melihat tubuh sang remaja tampak sangat kurus.

Atas temuan tersebut, polisi mendalami dugaan adanya penelantaran yang dilakukan orangtua R.

"Kurus fisikinya, terus dia juga lapar terus. Karena mungkin saya tidak tau mungkin ga dikasih makan berhari-hari," pungkas Kombes Pol Hengki.

Cerita Pilu R : Ayah Suka Nonjok

Bukan hanya curiga dengan penelantaran, pihak kepolisian dibuat terkejut saat mendapati fakta mengejutkan.

Saat diajak berbincang dan makan bersama, remaja R blak-blakan kepada polisi soal sikap sang ayah kandung.

Sebelumnya diketahui, Polres Metro Bekasi Kota telah membawa R (15), remaja yang diikat rantai oleh orangtuanya di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi.

R sebelumnya sempat mendapatkan perawatan medis dan visum di RSUD Kota Bekasi.

Pihak kepolisian selanjutnya mengajak remaja laki-laki itu ke Mapolres Bekasi Kota Jalan Pangeran Jayakarta.

Di sana, R didampingi sejumlah pihak dari KPAD, Dinas Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Lembaga Perlindungan Anak Kota Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki sempat berbincang dengan R usai mengajaknya makan.

Saat berbincang dengan Kapolres, R menilai polisi telah bersikap baik tidak seperti bapaknya yang kerap memukul.

Mendengar curhatan korban, sang polisi pun pilu.

"Bapak (kapolres) tidak seperti ayahnya suka nonjok," kata R sambil diterjemahkan seorang wanita yang mendampinginya.