Luhut Ceritakan Dirinya Diserang karena Investasi China

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah negara besar telah berinvestasi di Indonesia. Meski demikian, Indonesia tak bisa ditekan oleh negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut juga bercerita pernah dirundung gegara mendorong investasi China masuk ke tanah air. Dalam puncak acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia LAGAWIFEST 2022 di Lampung, Kamis (23/6/2022), mulanya dia menceritakan hilirisasi industri akan berlanjut. Salah satunya melalui kehadiran kawasan industri baru di Kalimantan Utara.

"Nanti kita akan memproduksi 265 GWH energi untuk baterai litium. Itu setara dengan produksi 3 juta mobil. Makanya sekarang mereka rebutan datang. Ada datang Ford, ada datang Tesla," kata Luhut.

Dia lantas menceritakan efek dari langkahnya mendorong China berinvestasi di sektor ini beberapa waktu lalu. Luhut mengaku mendapat perundungan habis-habisan dari berbagai kalangan.

"Saya masih ingat awal-awal dulu saya dorong Tiongkok untuk masuk saya di-bully habis-habisan. Saya mau beritahu sama Anda, tidak ada negara yang mau waktu itu. Yang mau itu Tiongkok (China) dan dia memenuhi persyaratan yang kita ajukan, yaitu harus B to B, harus menggunakan pekerja Indonesia lebih banyak, kemudian transfer teknologi, kemudian harus ramah lingkungan, itu mereka semua ikuti," ujarnya.

"Tidak mereka yang dikte kita, kita mungkin yang malah mengatakan sekarang kalau kau mau saya katakan lakukan ini dan itu alhamdulillah mereka penuhi sampai hari ini. Jadi saya sampaikan pada orang-orang Amerika, kalian nggak bisa dikte kami. Tidak ada satupun negara yang bisa dikte Indonesia. Kita harus setara untuk saling menguntungkan tadi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Luhut bilang kalau kawasan industri baru di Kaltara juga akan melahirkan industri polycristalline silicon. Kalangan UMKM juga akan akan banyak terlibat.

"Banyak sekali turunan nanti di sini UMKM akan masuk. Investasi US$ 132 miliar ini akan menghasilkan ratusan ribu tenaga kerja dengan turunannya lagi karena itu akan saling mendukung. Jadi satu ekosistem yang akan terjadi di sana nanti," kata Luhut.

"Dan itu akan ada 10 GW hydro power yang dunia mungkin banyak tidak punya, 10 GW solar panel yang sekarang menjadi sangat penting di dunia ini," lanjutnya.