Malaysia-Singapura Krisis Ayam, Banyak Restoran Tak Jualan

Jakarta, law-justice.co - Nasi lemak biasa disajikan dengan lauk sepotong ayam. Namun karena pasokan ayam di Malaysia sedang menurun, penjual ini memilih menutup gerainya yang baru buka.

Nasi lemak merupakan hidangan nasi khas Malaysia yang disajikan dengan beragam lauk. Biasanya menggunakan sepotong ayam goreng, sambal, ikan teri, dan potongan timun. Cita rasanya gurih dan bikin nagih.

Penjual nasi lemak di Malaysia banyak tersebar. Mulai dari penjual kaki lima hingga gerai restoran besar. Tak hanya di Malaysia, tapi ada beberapa gerai nasi lemak di Singapura.

Gerai-gerai nasi lemak biasanya selalu ramai. Namun belakangan banyak penjual nasi lemak yang menutup gerainya. Dikarenakan pasokan ayam dari Malaysia kian merosot dan harga ayam di Singapura melambung tinggi.

Dilansir dari Asia One (30/5), penjual nasi lemak di Singapura bernama Dickson Nasi Lemak harus menutup gerainya karena pasokan ayam yang kini sedang bermasalah di Singapura.

Padahal kabarnya gerai nasi lemak itu belum lama buka. Namun karena keadaan yang sedang sulit, gerai ini harus rela menutup gerainya.

Penutupan gerai tersebut dikabarkan langsung oleh pihak Dickson Nasi Lemak di akun Instagram pada 27 Mei lalu. Dalam unggahan akun Instagram, Dickson Nasi Lemak mengatakan kalau mereka akan tutup sementara pada 1-30 Juni 2022.

Dickson Nasi Lemak sangat terpengaruh dengan berhentinya ekspor ayam segar dari Malaysia. Dan kami sedih karena karena sementara waktu akan tutup sementara pada 1-30 Juni 2022," ujar pihak Dickson Nasi Lemak.

Waktu tersebut mereka tentukan karena pemerintah Singapura menetapkan tanggal tersebut sebagai berhentinya ekspor ayam dari Malaysia ke Singapura. Penutupan gerai nasi lemak ini membuat para pelanggan setianya kecewa.

Mereka ramai-ramai meninggalkan komentar merasa sedih. Seperti "Jangan kemana-mana," ada juga yang mengatakan, "Sedih sekali."

Dikabarkan kalau saat ini harga ayam di Singapura mengalami kenaikan tajam. Hal ini terjadi karena Malaysia akan menghentikan ekspor hingga 3,6 juta ayam mulai 1 Juni 2022 hingga harga dan produksi kembali stabil. Dampaknya juga dialami oleh banyak gerai nasi ayam di Singapura yang tutup.