Wapres Ma`ruf Ungkap Baru 11% Warga yang Bisa Akses Air Minum Aman

Jakarta, law-justice.co - Di tengah melimpahnya sumber daya air di Indonesia, ternyata baru 11 persen penduduk Indonesia yang bisa menjangkau akses air minum aman. Hal itu diungkap oleh Wakil Presiden Ma`ruf Amin.

Hal itu dia sampaikannya dalam Acara Pembukaan Sector Minister`s Meeting Sanitation And Water For All (Swa) Tahun 2022 di Swiss Hotel Jakarta Utara, Rabu (18/5).

"Di Indonesia, akses terhadap air minum layak telah menjangkau lebih dari 90 persen penduduk, tetapi capaian akses air minum aman baru sekitar 11 persen," kata Ma`ruf.

 Diketahui, air minum yang aman memiliki indikator salah satunya tak terkontaminasi oleh bakteri E Coli, TDS, Nitrat dan Nitrit.

Sementara itu, Ma`ruf merinci sekitar 80 persen penduduk Indonesia memiliki akses sanitasi layak. Namun, akses sanitasi yang aman baru dinikmati oleh sekitar tujuh persen penduduk Indonesia.

Sementara di tingkat global, Ma`ruf merinci data terdapat dua miliar penduduk bumi tidak mempunyai akses yang baik terhadap air minum yang aman. Lalu,sebanyak tiga miliar orang tidak mempunyai akses terhadap sanitasi yang aman.

"Tanpa sanitasi dan air yang aman, anak-anak juga menjadi rentan terhadap stunting," kata dia.

Lebih lanjut, Ma`ruf mengatakan sanitasi dan air minum yang aman menjadi prasyarat memastikan transisi menuju ekonomi hijau dan ramah lingkungan. Sehingga, diharapkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat akan terus meningkat.

"Tapi sebaliknya, pengelolaan sanitasi yang buruk akan menimbulkan pencemaran lingkungan, air dan tanah yang tentu saja akan mempengaruhi keberlanjutan planet yang kita tinggalkan saat ini," kata dia.

Melihat persoalan itu, Ma`ruf mengajak komitmen bersama secara global untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dan air minum aman. Lalu, menjadikan masalah ini sebagai prioritas pembangunan di negara Indonesia dan dunia.

"Komitmen yang kuat dari para pemimpin negara akan mendorong mobilisasi sumber daya yang diperlukan," kata dia.