Tak Berani Copot Menteri, Kemarahan Jokokwi Dinilai Hanya Gimmick

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sangat marah dengan ulah para menteri yang tidak memanfaatkan produk dalam negeri atau lokal saat membelanjakan kebutuhannya. Dia bahkan sampai menyebut kata bodoh atas aksi menteri yang kerap memilih barang impor.

Namun, kemarahan Jokowi itu dinilai hanya gimmick. Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak berani mencopot para menteri seperti kejadian sebelumnya. Hal itu disampaikan Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Sabtu (26/3/2022).

Baca juga : Kata Istana soal Jokowi Marah Sudirman Ungkap Kasus `Papa Minta Saham`

Menurut Dedi, pernyataan menggertak tidak hanya sekali saja dilakukan Jokowi, tapi kenyataan politiknya tidak ada pencopotan apapun. Padahal, saat itu Jokowi mengatakan jangan sampai para menteri memiliki visi misi tersendiri.

"Rupanya tidak ada menteri yang diganti hingga hari ini karena alasan mengecewakan. Menteri yang sudah terganti karena terbawa arus kriminal korupsi, dan akomodasi politik," katanya.

Baca juga : Ada Apa Lagi Jokowi Ngamuk Sebut Bodoh dan Dilarang Tepuk Tangan?

Ia menilai, kekesalan yang dilontarkan Jokowi di hadapan menteri dan kepala daerah di Bali itu hanya sebatas materi pidato.

Dalam pandangan Dedi, kondisi politik saat ini seharusnya jadi momentum Jokowi untuk mengakomodir kader PAN ke dalam pemerintahan. Apalagi, kasus kelangkaan minyak goreng jelas-jelas mengindikasikan pemerintahan Jokowi gagal menjalankan tugas pemerintahannya.

Baca juga : Saat Kemarahan Jokowi Berkaitan dengan Korupsi Pengadaan Barang & Jasa

"Karena ada persoalan yang pemerintah gagal menjalani, yakni kekisruhan minyak goreng yang disinyalir adanya mafia. Tentu dua hal itu cukup untuk reshuffle," pungkas Dedi.