Tolak Rusia Serang Ukraina, Erdogan Undang Putin ke Turki

Jakarta, law-justice.co - Hubungan Rusia dengan Ukraina makin panas, bahkan informasi terbaru Rusia akan segera menginvansi Ukraina. Terkait hal itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Rusia tidak bijaksana untuk menyerang Ukraina. Dalam hal ini Turki akan melakukan apa yang diperlukan sebagai NATO.

Hal tersebut diungkapkan oleh Erdogan pada Rabu (26/1/2022) waktu setempat. Dalam wawancara dengan penyiar NTV, Erdogan mengatakan bahwa pihaknya telah mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin ke Turki.

Baca juga : Presiden Rusia Valdimir Putin Janji Balas Serangan `Biadab` di Moskow

Langkah tersebut di bawah proposal Turki untuk menjadi tuan rumah kedua belah pihak untuk diplomasi dan jalan menuju perdamaian. Erdogan pun menambahkan bahwa, pihaknya mengharapkan tanggapan dari Moskow.

Selain itu, Erdogan mengatakan ada kebutuhan untuk dialog komprehensif yang membahas beberapa masalah keamanan Rusia. Erdogan juga menjelaskan kepada Moskow bahwa beberapa tuntutannya tidak masuk akal. Selanjutnya, Erdogan berharap Rusia tidak melakukan serangan bersenjata pada Ukraina.

Baca juga : Terpilih Lagi sebagai Presiden Rusia, Ini Rekam Jejak Politik Putin

"Saya berharap Rusia tidak melakukan serangan bersenjata atau menduduki Ukraina," kata Erdogan seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (27/1/2022).

Menurut Erdogan, jika serangan tersebut terjadi, hal itu bukan tindakan yang bijaksana bagi Rusia. "Langkah seperti itu tidak akan menjadi tindakan yang bijaksana bagi Rusia atau kawasan," katanya.

Baca juga : Kirim Ancaman ke Barat, Putin Sebut Rusia Siap Perang Nuklir

"Ada kebutuhan untuk dialog yang akan mendengarkan Rusia dan menghilangkan masalah keamanan mereka yang wajar," katanya, melanjutkan.

Sebagai informasi, Ankara memiliki hubungan baik dengan Kyiv dan Moskow, akan tetapi menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya. Tak hanya itu, Turki juga menentang aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea pada tahun 2014. Sambil menjalin kerja sama dengan Rusia di bidang pertahanan dan energi, Ankara juga telah menjual drone canggih ke Ukraina.

Namun, hal itu membuat Moskow marah besar terhadap Ankara. Erdogan mengaku siap membantu dalam menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Saya ulangi bahwa kami siap melakukan apa pun yang diperlukan dan saya menyampaikan pesan ini kepada Presiden Putin dan Presiden (Volodymyr) Zelenskiy," kata Erdogan.

“Saya pikir kedua negara menyadari ketulusan dan niat baik Turki,” katanya, menambahkan.

Menurut Presiden Turki tersebut, krisis antara kedua negara itu harus segera diselesaikan. Ia juga tak ingin Rusia maupun Ukraina menggunakan kekuatan mereka untuk saling menyerang.

"Kami berharap inisiatif NATO akan berhasil dalam hal ini," ungkap Erdogan.

Turki pertama kali melayangkan tawaran mediasi pada November 2021 lalu. Pekan lalu sumber-sumber diplomatik mengatakan baik Rusia dan Ukraina terbuka bagi Turki untuk memainkan peran dalam menyelesaikan krisis tersebut.

Selanjutnya, Erdogan mengatakan pihaknya akan mengunjungi Zelenskiy di Ukraina pada awal Februari 2022 mendatang. Tujuannya yakni untuk membahas krisis dan akan segera bertemu atau menelepon Vladimir Putin.