Sekum PP Muhammadiyah:

Umat Islam Baiknya Doa Pakai Bahasa Arab seperti yang Dicontohkan Nabi

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah, Abdul Mu`ti ikut buka suara soal pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.

Seperti diketahui, Jenderal Dudung menceritakan pengalamanya berdoa yang biasa ia lakukan dalam bahasa Indonesia usai sholat.

Baca juga : Pengamat Asing Sebut Prabowo Bakal Teruskan Model Ekonomi Jokowi

Saat menjadi bintang tamu di Deddy Corbuzier Podcast, Dudung menyebut bahwa Tuhan bukan orang Arab dan menegaskan berdoa cukup memakai bahasa Indonesia.

Menanggapi itu, Mu`ti mengatakan Allah memiliki 99 nama, salah satunya `Rabb` yang artinya `Tuhan`. Meskipun bukan bahasa Islam, akan tetapi Mu`ti mengatakan umat Islam sebaiknya membaca doa dalam bahasa Arab, seperti yang dicontohkan oleh para Nabi.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

"Sebaiknya masyarakat, khususnya umat Islam, tidak perlu alergi dengan bahasa Arab. Walaupun bukan bahasa Islam, hubungan bahasa Arab dengan Islam sangat erat, bahkan dalam hal tertentu tidak dapat dipisahkan," kata Mu`ti seperti melansir Republika.co.id.

Lebih lanjut, Mu`ti menuturkan doa adalah salah satu jenis ibadah di dalam Islam. Secara umum, terdapat doa yang merupakan bagian dari ibadah mahdlah. Misalnya, doa di dalam ibadah sholat yang semuanya dalam bahasa Arab.

Baca juga : Bagaimana Investasi Crypto untuk Jangka Panjang?

Selanjutnya, ada doa-doa di luar ibadah mahdlah. Doa-doa tersebut sebagian merupakan doa yang dibaca oleh para Nabi yang termaktub di dalam Alquran dan hadits. Mu`ti menjelaskan semua doa tersebut dalam bahasa Arab.

Karena itu, ia mengimbau bagi umat Islam yang mampu, sebaiknya membaca doa yang dicontohkan oleh para Nabi.

Sementara bagi yang tidak mampu membaca bahasa Arab dengan baik atau berdoa di luar yang dicontohkan oleh para Nabi, Mu`ti mengatakan boleh berdoa dalam bahasa apa saja, termasuk doa dalam bahasa Indonesia atau bahasa yang lainnya.

"Allah adalah Tuhan semesta Alam, termasuk Tuhan Bangsa Arab, Indonesia, dan semua bangsa yang ada di dunia. Allah Maha Mengetahui doa-doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya dalam bahasa apa saja. Bahkan, Allah mengetahui doa hamba-Nya yang terpendam dalam hati dan pikiran, tidak diucapkan dalam kata-kata," tambahnya.

Sebelumnya, Dudung menceritakan pengalamannya berdoa yang biasa dilakukan usai sholat.

"Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," kata Dudung saat menjadi bintang tamu Deddy Corbuzier Podcast pada jam 01.02.39.

Ketika Dudung menyebut Tuhan bukan orang Arab, disambut Deddy dengan tawa lebar. Dia menegaskan lagi jika memang setiap berdoa cukup memakai bahasa Indonesia.

"Saya pakai bahasa Indonesia, ya Tuhan ya Allah SWT saya ingin membantu orang, saya ingin menolong orang itu saja doanya, itu saja," ucap Dudung.

Mantan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya yang menurunkan baliho Front Pembela Islam (FPI) tersebut menerangkan, jika seseorang ingin membantu orang lain pasti orang tersebut mampu.

Dia pun menyinggung ajaran Nabi Muhammad SAW tentang bersedekah dengan hanya bersenyum kepada orang lain.

"Pasti pingin membantu karena kita mampu. Yang penting kita ramah ke setiap orang, kata Nabi senyum saja sudah berpahala. Tidak usah kita mengumpat orang lain," ucap Dudung.