Jelang Akhir 2021, BPS Sebut Neraca Perdagangan RI Surplus dari Migas

Jakarta, law-justice.co - Akhir Oktober 2021 perdagangan RI dilaporkan mengalami surplus US$ 5,73 miliar, meningkat 21,14% dari bulan sebelumnya atau jauh di atas konsensus pasar yang memprediksi di angka US$ 3,84 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers yang diadakan Senin (15/11/2021) menyatakan bahwa surplus perdagangan tersebut semakin besar setelah selama delapan belas bulan berturut-turut neraca perdagangan RI selalu tercatat positif. Kenaikan ini terutama didorong oleh tumbuhnya kinerja ekspor di tengah melonjaknya harga komoditas.

Baca juga : Laporan Terbaru BPS: Inflasi Lebaran di April Capai 0,25 Persen

Kepala BPS Margo Yunowo mengatakan bahwa total ekspor Indonesia bulan lalu mencapai US$ 22,03 Miliar naik 6,89% dibanding ekspor September 2021. Secara tahunan (year-over-year), jika dibandingkan dengan posisi Oktober tahun lalu, ekspor RI naik 53,35%.

Sementara itu nilai impor Indonesia Oktober 2021 mencapai US$ 16,29 miliar, naik tipis 0,36% dibandingkan September 2021 atau meningkat 51,06% dari bulan Oktober 2020.

Baca juga : APBN Surplus, Pemerintah Tetap Tarik Utang

Ekspor nonmigas Oktober 2021 menyumbang 95,35% dari total ekspor atau mencapai US$ 21,00 miliar, naik 6,75 persen dibanding September 2021 atau meningkat sebesar 52,75% secara tahunan.

Sementara itu ekspor migas RI bulan lalu tercatat sebesar US$ 1,03 miliar, naik 9,91% dari bulan lalu atau meningkat 66,84% secara tahunan.

Baca juga : Inflasi Indonesia Tembus 3,05 Persen, Ini Sebabnya

BPS mencatat peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada komoditas bahan bakar mineral, naik 26,59% atau meningkat sebesar US$ 823,3 juta dari bulan September.

Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, turun 10.04% atau berkurang US$ 105,5 juta dari bulan September lalu.

Ekspor nonmigas Oktober 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$ 5,93 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 2,34 miliar, Jepang US$ 1,41 miliar dan India US$ 1,18 miliar, dengan kontribusi keempatnya mencapai lebih dari setengah total ekspor Indonesia atau mencapai 51,72%.

Impor migas Oktober 2021 senilai US$1,90 miliar, naik 75,94 persen dibandingkan Oktober 2020. Sedangkan Impor nonmigas Oktober 2021 senilai US$ 14,39 miliar, naik 48,29 persen dibandingkan Oktober 2020.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar adalah besi dan baja, naik 18,26% atau meningkat US$ 181,7 juta dari bulan September.Sedangkan penurunan terbesar adalah produk farmasi yang turun 34,17% atau berkurang US$ 163,2 juta.