Kerusuhan Kembali Terjadi di Penjara Ekuador, 58 Orang Tahanan Tewas

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 58 orang tahanan dilaporkan tewas setelah bentrokan kembali pecah di salah satu penjara di Ekuador selama dua hari hingga Sabtu (13/11).

"Hingga saat ini, 58 narapidana tewas dan 12 lainnya terluka," ujar komandan kepolisian Ekuador, Tannya Varela, seperti melansir cnnindonesia.com.

Baca juga : PDIP Buka Pendaftaran Bakal Cagub dan Cawagub Jakarta Mulai 8 Mei

Pablo Arosemena, gubernur di provinsi tempat penjara itu berlokasi, Guayas, mengatakan bahwa polisi akhirnya bisa mengintervensi dan "menyelamatkan nyawa."

Dengan insiden ini, setidaknya 300 tahanan tewas di sejumlah penjara di Ekuador sepanjang tahun ini. Bentrokan di penjara Ekuador biasa terjadi karena banyak anggota geng narkoba yang merupakan rival satu sama lain.

Baca juga : Respons Gibran Usai Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic

Masalah di penjara Guayas lebih kompleks karena tahanan yang didesain untuk 5.300 tahanan itu kini menampung sekitar 8.500 narapidana.

Pada 28 September lalu, bentrokan juga pecah di penjara Guayas. Bentrokan ini dianggap sebagai salah satu yang paling parah dalam sejarah dengan korban tewas mencapai 119 orang.

Baca juga : Bupati Gus Muhdlor Akhirnya Mau Diperiksa KPK

Dua pekan setelah bentrokan itu, Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, mendeklarasikan status darurat selama 60 hari untuk menenangkan persaingan antar-geng narkoba.

Selain itu, ia juga menunjuk menteri pertahanan baru untuk menanggulangi krisis penjara ini.

Namun, kericuhan masih terus terjadi. Sehari sebelum bentrok pada Sabtu ini, kericuhan juga pecah dan menewaskan 15 orang.