Mardigu:

Mahfud Kebanyakan Nonton Sinetron, Jadi Tak Sensitif Rekan Berbisnis!

Jakarta, law-justice.co - Pengusaha Nasional, Mardigu Wowiek Prasantyo menyebut, dugaan keterlibatan Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan dalam bisnis harga tes polymerase chain reaction (PCR), membuat dia seolah lupa dengan sumpah jabatan sebagai pejabat negara.

Dia mengatakan, salah satu poin penting sumpah jabatan itu adalah pejabat negara dilarang memperkaya diri sendiri ataupun kelompoknya.

Baca juga : Soal Polemik Wacana Presidential Club yang Diinginkan Prabowo

"Sumpah jabatan yang salah satu isinya dilarang memperkaya diri sendiri dengan membuat kebijakan yang menguntungkan dirinya atau memperkaya orang lain," kata Mardigu dalam narasi video yang diunggah aku Youtube Bossman Mardigu, Selasa (9/11).

Mardigu mengingatkan kembali pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang kini menjabat Menko Polhukam bahwa belakangan keterlibatan pejabat dalam bisnis bukanlah suatu keniscayaan.

Baca juga : Gempa Magnitudo 6 Guncang Pegunungan Bintang Papua

"Hal ini sekarang dilakukan oleh orang di sekeliling penguasa yang baik yang jujur yang rendah hati pilihan rakyat tersebut namun membiarkan banyak penyalahgunaan jabatan oleh orang-orang di sekelilingnya," katanya

“Ini bukan kita yang mengatakan ini dikatakan dengan tegas berkali-kali oleh profesor Mahfud MD. Lupa, itu sebelumnya menjabat sih bicara begitu," sambungnya.

Beda dengan dulu, lanjut Mardigu, Mahfud MD sekarang lebih banyak diam dan menyaksikan rekan sejawatnya yang banyak memutar peraturan dan kebijakan untuk keuntungan kroninya.

Baca juga : Update Liga Inggris: Chelsea Hajar West Ham-Liverpool Tekuk Tottenham

"Setelah beliau menjabat ternyata setelah beliau menjabat ternyata beliau banyak nonton sinetron. Dia tidak sensitif lagi, rekening cocok sih sehingga dia lupa suara rakyat," pungkasnya.