Intelejen AS Akui Virus Corona Bukan Senjata Biologis dari Wuhan

Washington DC, law-justice.co - Misteri asal virus corona sepertinya tak akan pernah bisa terpecahkan, akan tetapi Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) menyampaikan bahwa pihaknya mungkin tidak akan pernah dapat mengidentifikasi asal-usul Covid-19 dalam versi baru dari ulasan mereka tentang apakah virus corona berasal dari penularan dari hewan ke manusia atau bocor dari laboratorium.

ODNI mengatakan dalam laporannya pada Jumat (29/10/2021) lalu bahwa teori mengenai asal alami dan kebocoran laboratorium sama-sama hipotesis yang masuk akal tentang bagaimana SARS-COV-2 pertama kali menginfeksi manusia. Tetapi dikatakan para analis tidak setuju mana yang lebih mungkin di antara keduanya.

Baca juga : Ini Deretan Fakta Terkini soal Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis

Laporan itu juga menolak anggapan bahwa virus corona berasal dari senjata biologis, dengan mengatakan para pendukung teori ini tidak memiliki akses langsung ke Institut Virologi Wuhan dan telah dituduh menyebarkan disinformasi.

Laporan yang dikeluarkan pada Jumat adalah pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis oleh pemerintahan Presiden Joe Biden pada bulan Agustus, di tengah pertikaian politik yang intens tentang seberapa banyak yang harus disalahkan China atas dampak pandemi global daripada pemerintah yang mungkin tidak bergerak cukup cepat untuk melindungi warga.

Baca juga : Ini Penampakan Terkini Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis di Penjara

China menanggapi laporan tersebut dengan kritikan. “Langkah AS yang mengandalkan aparat intelijennya alih-alih ilmuwan untuk melacak asal-usul Covid-19 adalah lelucon politik yang lengkap,” kata Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar China di Washington, mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email.


“Itu hanya akan merusak studi asal-usul berbasis sains dan menghambat upaya global untuk menemukan sumber virus,” kata pernyataan itu.

Baca juga : Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Diduga Alami Depresi