Bukan Sembarang Tempat Ngopi, Starbuck Tempat Pertemuan Mata-mata CIA

Jakarta, law-justice.co - Dalam bukunya, mantan agen Badan Investigasi Sentral (CIA) Amaryllis Fox menceritakan delapan tahun pengalamannya di CIA dan mengungkapkan beberapa detail menarik.

Menurut keterangannya, mata-mata CIA menggunakan kedai kopi Starbucks untuk bertemu dengan jaringan mereka. Hal itu diungkapkan Amaryllis Fox dalam bukunya "Life Undercover: Coming of Age in the CIA."

Baca juga : Pamer Starbucks Menutupi Kabah, Anak Zulkifli Hasan Dirujak Netizen

Fox menjelaskan bagaimana pertemuan semacam itu diatur. “Dia (instruktur) memberikan satu (kartu hadiah) untuk setiap asetnya dan memberi tahu mereka, `Jika Anda perlu menemui saya, beli saja kopi.` Kemudian dia memeriksa nomor kartu di komputer warnet setiap hari, dan jika saldo di salah satu aset habis, dia tahu dia ada rapat...(Ini) menyelamatkannya dari keharusan mengemudi melewati banyak situs sinyal fisik yang berbeda setiap hari... dan nomor kartu tidak terikat dengan identitas, jadi semuanya cukup aman," tulis mantan agen CIA itu.

Fox mulai bekerja di CIA pada 2002 pada usia 21 tahun dan meninggalkan delapan tahun kemudian.

Baca juga : Artis Ini Diduga Ikut Terlibat TPPU Rp4,4 T, Sudah Dilaporkan, Tapi...

Dalam bukunya, antara lain, dia mengungkapkan bagaimana dia bernegosiasi dengan para pedagang senjata untuk membeli senjata biologi dan kimia di pasar gelap global.

Baca juga : Kasus Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani, KPK Gunakan Pasal TPPU