DPR Mau Kunker ke Brasil-Ekuador, Formappi: Nggak Jelas!

Jakarta, law-justice.co - Badan Legislasi (Baleg) DPR RI mengagendakan kunjungan kerja ke Brasil dan Ekuador pada akhir Oktober-November 2021. Kunjungan kerja ke Brasil dan Ekuador itu berkaitan dengan penyusunan RUU PKS.

Peneliti Formappi, Lucius Karus mengkritik rencana kunker ke Brasil-Ekuador tersebut dan mendesak untuk dibatalkan karena dinilai tak masuk akal di masa pandemi Covid-19.

Baca juga : Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024

"Rencana kunjungan kerja Baleg ke luar negeri pada akhir Oktober mendatang harus dibatalkan. Badan Legislasi khususnya dan DPR umumnya selalu saja menciptakan masalah yang tidak penting," kata Lucius kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).

Di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, kunjungan ke luar negeri Baleg tersebut dinilai sama sekali tak penting dan juga tak ada manfaatnya.

Baca juga : Anies: Yang Tak Dapat Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya!

"Kenapa sih DPR ini selalu saja bikin gaduh dengan rencana-rencana yang tak masuk akal, tak punya sensitivitas, dan tak punya arah?" ujarnya.

Selain itu, tujuan kunjungan kerja keluar negeri itu sebagaimana tercantum dalam surat dari Kabag Set Badan Legislasi dinilai tampak gamang.

Baca juga : Respons Jokowi & Gibran soal Isu Presidential Club Bentukan Prabowo

"Nggak jelas. Lihat saja kalimatnya: Badan Legislasi akan mengadakan kunjungan ke luar negeri dalam rangka pelaksanaan fungsi diplomasi parlemen untuk penguatan kelembagaan Badan Legislasi dalam rangka penyusunan RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual," ucap Lucius.

Lucius menilai kalimat dalam surat kunker itu berbelit-belit seolah-olah ingin membuktikan ketidakjelasan, sehingga tujuan kunker adalah tampak tanpa tujuan.

Selain itu, Lucius menyoroti fungsi diplomasi DPR yang sejak awal dinilai memang dipaksakan dalam Tatib DPR hanya untuk sisipan yang dimaksudkan sebagai bentuk dukungan parlemen pada peran diplomasi pemerintah.

"Bertambah lucu dan aneh karena disebutkan dalam surat itu, `pelaksanaan fungsi diplomasi parlemen untuk penguatan kelembagaan Badan Legislasi dalam rangka penyusunan RUU tentang PKS`. Ini yang bikin surat ini paham nggak sih maksudnya?" sebutnya.

Tujuan kunker disorot Lucius karena dinilai anggota Baleg hanya ingin jalan-jalan. Anggota Baleg dinilai nekat melakukan kunker beramai-ramai di tengah situasi pandemi yang belum jelas ujungnya.

"Come on, Badan Legislasi, RUU PKS itu bisa disusun di Senayan kok, sudah banyak masukan dari masyarakat. Ngapain kalian justru lari ke luar negeri? Mau menghindari rakyat ya, mau mangkir dari tanggung jawab membahas RUU yang masih sangat banyak, ya? Kangen udara luar negeri ya? Sudah kebelet pelesiran ya? Aduh, Baleg," imbuhnya.