Ada Virus Baru di AS yang Sudah Tewaskan 9 Orang

law-justice.co - Amerika Serikat (AS) baru-baru ini melaporkan setidaknya 9 kematian yang disebabkan oleh virus West Nile. Hampir seluruh negara bagian di AS terdapat kasus virus West Nile yang menggunakan perantara nyamuk untuk menjangkiti manusia.

Virus West Nile adalah penyakit yang dibawa nyamuk, dapat menyebabkan kelumpuhan dan pembengkakan di otak.

Baca juga : Respons DPR RI soal Heboh Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam

Negara bagian di AS seperti Arizona, Arkansas, California, Idaho, New Jersey, dan Texas masing-masing melaporkan satu atau dua kematian yang terkait dengan virus West Nile tahun ini.

Laporan sampai bulan September 2021 setidaknya ada 9 orang meninggal dunia, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Baca juga : Ada Penumpang Turun, Ini 13 Momen Penting CCTV Kematian Brigadir RA

Di AS, hanya ada 7 negara bagian yang belum melaporkan kasus virus West Nile. Dua puluh sembilan negara bagian lainnya telah melihat kasus manusia yang dikonfirmasi atau kemungkinan dengan gejala.

Virus West Nile adalah penyebab utama penyakit yang dibawa nyamuk di benua AS, tapi kebanyakan orang yang bersentuhan dengan virus tersebut tidak jatuh sakit.

Baca juga : MK: PDIP Tak Cukup Bukti Jika Minta Suara PSI jadi Nol di Papua Tengah

Sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi akan mengalami demam dan gejala seperti flu seperti sakit kepala, nyeri tubuh, muntah, diare, atau ruam.

Beberapa kasus setiap tahun mengakibatkan penyakit yang lebih parah seperti pembengkakan di otak, meningitis atau ensefalitis, atau bahkan kelumpuhan.

Setidaknya ada 136 kasus seperti itu di AS tahun ini, menurut hitungan CDC, yang mencakup infeksi yang dikonfirmasi dan kemungkinan infeksi.

Pejabat kesehatan negara bagian di seluruh negeri telah mengeluarkan peringatan dan tip untuk tetap sehat selama musim West Nile.

Karena tidak ada obat atau vaksin untuk virus West Nile, cara terbaik untuk menghindari infeksinya adalah dengan mencegah gigitan nyamuk.

Departemen kesehatan setempat telah melaporkan kematian tambahan.

Beberapa departemen kesehatan negara bagian dan kabupaten telah melaporkan tambahan kematian terkait virus West Nile menjelang data CDC.

Beberapa korban meninggal dunia sebagian besar adalah warga negara yang sudah berusia di atas 60 tahun.

Orang yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi untuk sakit parah atau meninggal karena virus, seiring dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Bahkan negara bagian yang hanya melihat sedikit infeksi pada manusia telah memperingatkan penduduk yang berisiko untuk waspada terhadap gigitan nyamuk musim ini.

Musim hujan adalah waktu yang paling berisiko terhadapa penularan virus West Nile karena akan banyak nyamuk berkembang biak.

"September adalah bulan ketika kita paling mungkin melihat orang terinfeksi virus West Nile," kata Penjabat Komisaris Kesehatan Masyarakat Massachusetts Margret Cooke dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Insider.

"Meskipun kami menyarankan semua orang untuk mengambil langkah-langkah untuk menghindari gigitan nyamuk, ini sangat penting jika Anda berusia di atas 50 tahun atau memiliki kondisi kekebalan yang membahayakan," imbuh Margret.