Astaga! Pemakaman dengan Protokol Covid-19 di Jakarta Naik 50 Persen

Jakarta, law-justice.co - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat kenaikan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) wilayah Jakarta.

Sejak Mei hingga Juni, kenaikan pemakaman dengan protokol Covid-19 mencapai 50 persen.

Baca juga : Rintik Hujan & Selawat Iringi Pemakaman Rizal Ramli di TPU Jeruk Purut

"Dua minggu ini ada kenaikan. Kalau dari Mei ke Juni, kenaikan 50 persen," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Ivan Murcahyo seperti melansir cnnindonesia.com.

Ivan mengatakan kenaikan itu terjadi untuk pemakaman protokol Covid-19 yang menggunakan petak baru maupun petak tumpang.

Baca juga : Pangdam Cenderawasih: KNPB Dalang Rusuh Jelang Pemakaman Lukas Enembe

"Kenaikan itu terhadap total keseluruhan pemakaman dengan protokol Covid-19, akumulasi. Pemakaman protokol baik di petak baru maupun petak tumpang," kata Ivan.

Untuk saat ini, pemakaman petak baru hanya bisa dilakukan di TPU Rorotan dan TPU Tegal Alur. Sedangkan pemakaman petak tumpang, bisa dilakukan di semua TPU di Jakarta.

Baca juga : Iringan Jenazah Lukas Enembe Ricuh: 25 Ruko Terbakar-7 Aparat Terluka

Lebih lanjut, Ivan menjelaskan bahwa di TPU Rorotan masih tersisa ribuan petak baru yang siap pakai.

"(Tersedia) 3 hektare lahan, kapasitas 7.200 petak. Saat ini 730 terpakai, sisa kurang lebih 6.500," ucap Ivan.

Sementara itu, Provinsi DKI Jakarta juga mencatatkan rekor penambahan kasus Covid-19 selama tiga hari berturut-turut. Setiap harinya, tercatat lebih dari 4.000 kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Berdasarkan laporan harian Satgas Covid-19, pada Kamis (17/6) tercatat penambahan sebanyak 4.144 kasus, pada Jumat (18/6) sebanyak 4.737, dan sehari kemudian pada Sabtu (19/6) sebanyak 4.895 kasus.

Lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta disinyalir terjadi karena beberapa faktor, termasuk imbas dari aktivitas mudik lebaran 2021.

"Selama periode libur kemarin banyak yang melakukan perjalanan luar kota lalu kembali ke Jakarta. Kita lihat tujuan perjalanan yang kembali ke Jakarta memang terbanyak dari daerah yang angka kasusnya meningkat saat ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI, Dwi Oktavia, Sabtu (19/6).