Soal Kartu Kredit, Ahok Disebut Miskin Prestasi Lantas Cari Sensasi

Jakarta, law-justice.co - Politikus Partai Demokrat, Syahrial Nasution mengkritik Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kritik tersebut disampaikan Syahrial dalam rangka menanggapi pernyataan Ahok mengenai penghapusan fasilitas kartu kredit petinggi Pertamina.

Baca juga : Soal Prabowo dan Gaza Solidarity Encampment

Menurut Syahrial, kini banyak pejabat BUMN yang mulai masuk ke ranah politik.

Hal ini ia bagikan melalui cuitan pada akun Twitter miliknya beberapa waktu lalu.

Baca juga : Aniaya Sopir Taksi di Bali, WNA Australia Dideportasi

“Musim berpolitik para pejabat BUMN,” cuit Syahrial

Syahrial berpendapat hal tersebut dikarenakan para pejabat BUMN ini tak mempunyai prestasi sehingga mencari panggung untuk membuat sensasi.

Baca juga : Polisi Imbau Waspada Michat usai 2 PSK Bali Mati Dibunuh dalam Sepekan

“Karena miskin prestasi, lantas mencari sensasi,” lanjut Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat itu.

Syahrial mengatakan bahwa pernyataan Ahok ke publik soal kartu kredit tersebut takkan mengubah nasib perusahaan.

Begitu pula dengan penolakan terima gaji dewan komisaris di perusahaan pesawat penerbangan Garuda Indonesia.

“Ekspose penghapusan fasilitas Kartu Kredit direksi di Pertamina oleh Ahok dan tolak terima gaji dewan komisaris di Garuda, itu bukan solusi dan tidak merubah nasib korporasi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Syahrial mengatakan bahwa Ahok serta para pejabat BUMN ini lebih baik memundurkan diri dari jabatannya.

“Lebih baik kalau mereka berhenti,” pungkasnya.