TWK Dinilai Penting untuk Edukasi, Bukan untuk Menyingkirkan

Jakarta, law-justice.co - Tes wawasan kebangsaan (TWK) dinilai penting oleh pakar Aliansi Kebangsaan Yudi Latief. Dia menyatakan bahwa TWK dapat menjadi tolok ukur tentang wawasan seorang pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN). Meski begitu, hasil TWK tak boleh dipakai untuk menyingkirkan orang lain.

“Jadi, ada proses edukasi ya. Makanya, harus dikategorisasi dan sampai dimana tingkat keseriusan keburukan wawasannya itu," katanya di Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Baca juga : Ini Alasan KPK Tahan 15 Tersangka Pungli Rutan di Polda Metro

Mantan Kepala BPIP itu mengatakan, melalui TWK ini pemerintah juga harus mengedukasi. Sehingga, kelompok-kelompok yang dianggap melenceng dari wawasan kebangsaan dapat diedukasi.

“Jadi, kelompok-kelompok yang mulai dianggap melenceng itu, semangatnya itu bukan malah menyingkirkan tapi merangkul dan mengedukasi,” ujarnya.

Baca juga : KPK Berhentikan Sementara Pegawai Tersangka Pungli Rutan

Dia juga bicara soal 51 Pegawai KPK yang dinyatakan tidak dapat melanjutkan karir di KPK karena rapor merah dalam TWK. Rapor merah itu bisa dikategorikan pegawai tersebut sudah tidak mau bekerja lagi untuk institusi negara.

"Pernah komitmen dalam aksi-aksi teroris. Ada intensi ingin merobohkan tata negara. Itu benar-benar tak akan terampuni itu,” katanya.

Baca juga : Pungli Rutan, 78 Pegawai KPK Mulai Jalani Pemeriksaan Disiplin