Jawab Kritikan `Makam Tutup tapi Mal Buka`, Wagub DKI Bilang Begini

Jakarta, law-justice.co - Peziarah protes mal dibuka namun tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta ditutup dengan alasan menghindari kerumunan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pun angkat bicara.

Baca juga : Puluhan Bangunan Mengalami Kerusakan Akibat Gempa Bumi di Garut

"Kebijakan penutupan pemakaman sementara sampai hari Minggu dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan, karena kita tahu ziarah kubur di musim lebaran ini sangat padat," ujar Riza dalam unggahannya lewat akun @arizapatria di Instagram, Sabtu (15/5).

Menurut Riza, di pemakaman berpotensi menjadi tempat kerumunan pada musim Lebaran ini. Apalagi, menurut dia, biasanya yang berziarah mulai dari kakek nenek hingga cucu.

Baca juga : Pengamat Asing Sebut Prabowo Bakal Teruskan Model Ekonomi Jokowi

"Di situ dapat berpotensi kerumunan pada akhirnya dapat menularkan," ujarnya.

Sebelumnya Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Syamsul Ma`arif menilai Pemprov DKI tak paham soal ziarah kubur yang merupakan bagian dari budaya Betawi. Menurut Syamsul, ziarah kubur lebih baik diatur dan dipantau daripada dilarang.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon juga mengkritik kebijakan tersebut. Ia lantas meminta DKI turut menutup mal-mal di Jakarta.

Fadli mempertanyakan alasan Anies melarang warga ziarah kubur. Dia menyinggung soal keadilan dalam kebijakan itu.

Menjawab sejumlah kritik tersebut, Riza mengakui bahwa mal dan pusat perbelanjaan memang juga berpotensi kerumunan. Namun, ia memastikan bahwa selama ini di mal sudah ada aturan pembatasan kapasitas.

"Memang mal dan lain-lain juga berpotensi kerumunan, cuma kan sudah dibatasi, kan tempat pariwisata masuknya dibatasi 30 persen dan secara online," ujar Riza.

"Kalau di kuburan kan eggak bisa secara online, sulit membatasinya. Makanya ditutup pilihan terbaiknya," ungkapnya menambahkan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warga melakukan ziarah kubur ke pemakaman selama libur Lebaran Idulfitri. Larangan diterapkan pada 12-16 Mei.

Anies berkata larangan yang sama juga diterapkan di seluruh makam di Jabodetabek. Warga baru boleh mengunjungi makam mulai Senin (17/5).