Bantah Bahas Politik Saat Bertemu Zulhas, Anies Diminta Tak Perlu Malu

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno membantah pertemuan antara Anies Bawedan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) di kediamannya di Kawasan Cipinang, Jakarta Timur pada Kamis (13/5/2021) untuk membahas politik. Eddy mengatakan pertemuan keduanya hanya silaturahmi biasa karena bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri.

Hal itu pun langsung direspons oleh Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab yang meminta Anies untuk tidak malu-malu. Ia menduga kuat pertemuan itu erat kaitan dengan urusan politik menuju Pilpres 2024, mengingat sebelum bertemu Zulhas, Anies disebut rajin safari ke beberapa daerah beberapa waktu lalu untuk menggarap program kerja sama sekaligus dukungan suara di daerah yang masih minor dukungan ke Anies.

Baca juga : Resmi, Majelis Bawaslu Putuskan Ketum PAN Langgar Administrasi Pemilu

"Di atas panggung, kita selalu dibiasakan mendengar narasi-narasi dari elit politik kita bahwa pertemuan tokoh adalah pertemuan biasa. Pertanyaannya kalau itu rajin dilakukan apa iya gak ada udang di balik batu? Apa iya Anies akan berdalih untuk urusan stok pangan, yang ditemui ini ketum partai politik lho," kata Fadhli, Kamis (13/5/2021).

Ia menganggap, kali ini Anies ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya adalah salah satu kepala daerah yang diperhitungkan kuat di kancah perpolitikan nasional. Karena itu, Anies tak perlu lagi menyembunyikan hasrat dan ikhtiar politiknya.

Baca juga : Zulhas Sebut SPHP dari Bulog Sebagai Solusi Stabilkan Harga Beras

"Bagi saya justru itu positif untuk meyakinkan publik, atau setidak-tidaknya, wabilkhusus pendukung Anies. Gak ada yang aneh kalau figur tertentu mulai sosialisasi, datang mengenalkan maksud politiknya. Siapa sih yang gak ingin naik derajat politiknya, bohong kalau dia gak kepengin. Apalagi Mas Anies itu kan selalu masuk tiga besar di papan survei. Jadi sah-sah saja beliau mulai pasang muka tembok atau gak perlu lah malu-malu lagi," katanya.

Lebih lanjut analis politik asal UIN Jakarta itu mensinyalir bahwa kunjungan Anies ke kediaman Zulhas dan langkahnya safari ke daerah karena dipicu beberapa hal. Antara lain, Fadli menyebut, Anies tengah mencari dukungan dari partai politik, momentum menjaga elektabilitas dan popularitasnya yang moncer di daftar survei, serta pada 2022 nanti Anies sudah tak memiliki panggung politik karena harus melepas jabatan politiknya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga : Usai Prabowo & Airlangga, Jokowi Kini Makan Siang Bareng Zulhas

"Nah dari alasan-alasan itu seakan nyambung benang merahnya. Di satu sisi, anies diasosiasikan dengan Gerindra yang mengusung dia di Pilgub DKI, tapi di sisi lainnya untuk urusan Pilpres 2024 Gerindra sendiri tetap keukeuh mengusung Prabowo sebagai Capres. Jadi saya melihat ini kesempatan anies bergerak sekaligus yang realistis dia lakukan di tengah dukungan parpol yang gak pasti. Perlu diingat sebelum ketemu Zulhas, Anies sudah empat mata lho sama AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," kata Fadhli.