Bukan Human Error, KSAL: KRI Nanggala-402 Tenggelam karena Faktor Alam

law-justice.co - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono menyakini tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Pulau Bali bukan faktor human error atau kesalahan manusia.

"Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal kejadian ini. Saya berkeyakinan bukan human error, tapi lebih pada faktor alam," kata Yudo dalam konferensi persnya, Minggu (25/4).

Baca juga : Deretan 5 Makanan Rendah Oksalat yang Menyehatkan Ginjal

Yudo turut memastikan bahwa proses operasionalisasi penyelaman KRI Nanggala sebelum kejadian nahas itu, sudah sesuai prosedur. Hal itu ditandai saat awal melakukan penyelaman semua lampu kapal menyala dengan baik.

"Artinya tak black out. Saat menyelam langsung hilang. Ini nanti diinvestigasi," kata dia.

Baca juga : Raih Emas SEA Games, KSAL Beri Kenaikan Pangkat kepada 2 Prajuritnya

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara akurat terkait keberadaan KRI Nanggala.

Dari pemindaian tersebut, ditemukan bukti-bukti yang menjadi bagian dari KRI Nanggala. Seperti kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudian selam timbul.

Baca juga : Lakukan Mutasi, Panglima `Geser` 18 Perwira Tinggi TNI, Ini Daftarnya

"Lalu ada bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal," kata Hadi.

KRI Nanggala-402 sudah dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali. KRI Nanggala tenggelam di kedalaman 838 meter.

Bagian kapal terbelah tiga di dasar laut. Seluruh awak yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.