IHSG Anjlok 0,90%, Saham-saham ini Banyak Dijual Asing di Sesi I

Jakarta, law-justice.co - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,90% atau terpangkas 56,45 poin ke level 6.202,11 pada perdagangan sesi I. Penurunan IHSG itu dibarengi dengan aksi net sell atau jual bersih asing sebesar Rp 182,96 miliar di seluruh pasar.

Mengutip data RTI, IHSG lebih banyak berada di zona merah dengan rentang pergerakan dari level 6.252,71 ke 6.269,66.

Baca juga : Cermati 3 Rekomendasi Saham Ini saat IHSG Kembali ke Level 7.000

Sembilan dari 10 sektor turun. Sektor aneka industri turun paling dalam disusul keuangan, perdagangan, konstruksi, perkebunan dan infrastruktur. Masing-masing turun 1,64%, 1,56%, 1,23%, 1%, 055% dan 0,47%. Hanya sektor industri dasar yang menguat tipis 0,18%.

Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama perdagangan sesi I mencapai 12,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,32 triliun. Sebanyak 320 saham merosot, 128 saham menguat dan 143 saham nilainya tidak berubah.

Baca juga : Pengamat Asing Sebut Prabowo Bakal Teruskan Model Ekonomi Jokowi

Asing paling banyak melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 134,8 miliar. Saham BBCA pun turun 1,63% ke Rp 34.600 per saham. Volume perdagangan saham BBCA mencapai 8,4 juta saham dengan nilai transaksi Rp 294,2 miliar.

Asing juga melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 41,9 miliar. Saham BBRI turun 2,72% ke Rp 41,9 miliar. Saham BBRI turun 2,72% ke Rp 4.650 per saham.Volume perdagangan saham BBRI mencapai 66,6 juta dengan nilai transaksi Rp 313,9 miliar.

Baca juga : Tekanan pada Ekonomi Indonesia Semakin Kuat, Tugas Berat Presiden Baru

Saham PT Erjaya Swasembada Tbk (ERAA) juga dilepas asing sebesar Rp 16,6 miliar. Saham ERAA turun 2,31% ke Rp 2.760 per saham. Volume perdagangan saham ERAA mencapai 26,2 juta dengan nilai transaksi Rp 72,3 miliar.

Berikut 10 saham net sell asing pada sesi I Selasa (26/1/2021):

1. BBCA Rp 134,8 miliar
2. BBRI Rp 41,9 miliar
3. ERAA Rp 16,6 miliar
4. MIKA Rp 13,7 miliar
5. CTRA Rp 12,6 miliar
6. PWON Rp 10,8 miliar
7. TLKM Rp 6,1 miliar
8. CPIN Rp 6,0 miliar
9. EXCL Rp 5,9 miliar
10. BFIN Rp 5,8 miliar